Bandara di Jember dan Banyuwangi Ditutup Sementara
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Erupsi Gunung Agung di Bali, Selasa (3/7/2018) pukul 04.13 Wita, berdampak pada penerbangan di Kabupaten Banyuwangi dan Jember, Jawa Timur. Akibatnya, terjadi penutupan Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, dan Bandara Notohadinegoro, Jember.
Bandara Blimbingsari ditutup hingga pukul 15.00 WIB. Sementara itu, Bandara Notohadinegoro di Jember awalnya ditutup mulai pukul 05.48 WIB hingga pukul 06.00 WIB, tetapi diperpanjang hingga pukul 10.00 WIB.
”Dari pengamatan di lapangan pagi ini, Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, dan Bandara Notohadinegoro, Jember, masih terdampak abu vulkanik. Untuk itu, Bandara Banyuwangi dan Bandara di Jember masih ditutup sementara,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso dalam keterangan resmi.
Terkait penutupan bandara di Jember dan Banyuwangi, Agus meminta semua pemangku kebijakan, baik otoritas bandara udara maupun operator penerbangan, untuk mematuhi standar operasional prosedur penanganan dampak abu vulkanik.
Kementerian Perhubungan dan otoritas bandara saat ini tengah memantau perkembangan yang terjadi. Apabila memang masih belum memungkinkan, bandara tidak boleh dibuka.
Di samping itu, Agus juga mengimbau pemangku kebijakan bidang penerbangan di Jember, Banyuwangi, dan Bali untuk tetap waspada. Hal itu mengingat status Gunung Agung masih Waspada dan tidak tertutup kemungkinan untuk erupsi kembali.
Erupsi Gunung Agung dini hari tadi menyebabkan kolom abu vulkanik setinggi sekitar 2.000 meter di atas puncak atau 5.142 meter di atas permukaan laut. Abu putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong bergerak ke arah barat dan barat laut.