JAYAPURA, KOMPAS — Dinas Kehutanan Provinsi Papua akan menyelenggarakan program Sagu Masuk Sekolah dalam waktu dekat. Program ini untuk mendorong generasi muda Papua kembali mengonsumsi sagu sebagai salah satu makanan pokok sehari-hari.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Yan Ormuseray mengatakan hal itu di Jayapura, Selasa (3/7/2018). Dia mengatakan, pelaksanaan program itu ditujukan bagi semua siswa SMP dan SMA di beberapa daerah sentra sagu di Papua, seperti Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura.
”Tujuan utama kegiatan ini adalah menyosialisasikan pentingnya mengonsumsi sagu di kalangan generasi muda. Sebab, mereka lebih dominan mengonsumsi nasi setiap hari. Padahal, mengonsumsi sagu adalah kebudayaan masyarakat Papua,” kata Yan.
Ia menuturkan, program Sagu Masuk Sekolah (SMS) meliputi sejumlah kegiatan, antara lain lomba cipta kuliner berbahan sagu, lomba fotografi, dan pidato dengan tema sagu.
”Kami melibatkan berbagai aktivis penggiat pangan lokal Papua dalam pelaksanaan sejumlah kegiatan program SMS,” katanya.
Ia menambahkan, program SMS salah upaya dari implementasi gerakan penanaman satu juta pohon sagu yang dicanangkan Pemprov Papua sejak Juni 2018.
Koordinator Club Pencinta Alam Hiroshi Marshall Suebu, yang juga penggiat masalah pangan lokal Papua, berpendapat, diperlukan suatu upaya pengenalan sagu kepada generasi muda secara kontinu. Sebab, mereka berperan penting dalam pelestarian hutan sagu Papua di masa depan.
Data Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua, potensi luas areal sagu di Papua mencapai 4,7 juta hektar. Namun, luas lahan yang dimanfaatkan masih sedikit untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan belum ada kilang tepung sagu di Papua hingga kini.
Luas lahan sagu yang digunakan secara aktif di 20 kabupaten hingga akhir tahun 2017 hanya 35.351 hektar. Minimnya pemeliharaan dari para petani menyebabkan hasil produksi per hektar hanya sekitar 5 ton pati sagu. Idealnya 20 ton pati sagu per hektar. Total produksi pati sagu hingga akhir tahun lalu hanya 28.340 ton dengan melibatkan 21.511 petani.