Indonesia dan Bank Dunia Bahas Penanggulangan Sampah Plastik
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, Kamis (5/7/2018), berkunjung ke Bali. Kunjungan itu membahas beberapa isu, salah satunya terkait penanganan sampah plastik di Indonesia.
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan melalui keterangan resmi, Rabu (4/7/2018) malam, mengatakan, kunjungan Kim ini diharapkan dapat memperkuat komitmen pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia dalam memerangi sampah plastik. Kim dijadwalkan berada di Bali hingga Jumat (6/7/2018).
Pemerintah Indonesia bersama Bank Dunia akan membahas rencana-rencana dan langkah konkret untuk bisa mengurangi 70 persen sampah plastik di Indonesia pada 2025.
”Presiden Kim juga akan kami undang untuk mengunjungi Balai Pengelolaan Hutan Mangrove dan melakukan diskusi roundtable tentang sampah dan penanganannya dengan beberapa kementerian,” ujarnya di Jakarta.
Luhut mengatakan, sampah merupakan persoalan serius. Untuk menanganinya, membutuhkan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ia menyebut, pemerintah sedang mempersiapkan peraturan presiden mengenai penanganan sampah nasional.
”Jika sudah ada perpres, kami akan ajukan anggaran untuk program ini dalam rancangan perubahan APBN 2018,” katanya.
Bank Dunia saat ini akan menjalankan proyek Dana Perwalian Kemaritiman Indonesia (Indonesia Oceans Multi Donor Trust Fund). Proyek itu memberikan dukungan strategis terhadap seluruh agenda kelautan Indonesia. Bentuk konkretnya antara lain mendukung perbaikan terhadap perencanaan, koordinasi, kebijakan, dan pendanaan strategi kelautan.
Dana Perwalian dikelola langsung Bank Dunia. Dana itu merupakan hibah dari Norwegia dan Denmark yang masing-masing berjumlah 1,4 juta dollar AS dan 875.000 dollar AS.
Dana itu bertujuan menciptakan sinergi dengan program sejenis lainnya di bawah Bank Dunia dan mitra pembangunan lainnya, termasuk dalam meningkatkan pengelolaan sampah di sejumlah kota di Indonesia.
Limbah plastik
Selain itu, Bank Dunia mendukung upaya pengurangan limbah plastik yang diwujudkan dalam Rencana Aksi Nasional Pengurangan Sampah Plastik. Kemudian, mendukung ketahanan daerah pesisir dan sumber daya laut.
Bank Dunia juga menjalankan Proyek Pengelolaan Sampah Padat Bank Dunia (National Municipal Solid Waste Management Project). Proyek tersebut memberikan dukungan kepada Kementerian Perumahan Rakyat dan Pekerjaan Umum serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam melaksanakan program pengelolaan sampah senilai 1,2 miliar dollar AS.
Program itu diharapkan dapat menarik investasi pihak swasta senilai 1,5 miliar dollar AS. Pada program yang akan berlangsung selama enam tahun ini, diharapkan sekitar 30 kota di Indonesia dapat mencapai sistem pemungutan, pengelolaan, dan pembuangan sampah yang lebih baik. Pada akhirnya, dapat mengurangi jumlah sampah yang mengalir ke laut, khususnya sampah plastik.
Menurut Luhut, Presiden Kim juga dijadwalkan untuk berkunjung ke kompleks Garuda Wisnu Kencana di Jimbaran, Bali.
Kunjungan itu sebagai bagian dari persiapan perhelatan akbar Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia yang akan digelar di Bali pada Oktober 2018.