Pemkot Surabaya Tambah Alat Mempercepat KTP Elektronik
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Membeludaknya antrean warga Surabaya yang akan melakukan perekaman ataupun pencetakan kartu tanda penduduk elektronik atau KTP-el membuat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terus melakukan proses percepatan. Salah satu cara dengan menambah jumlah alat perekaman dan cetak KTP-el.
Penambahan sejumlah alat perekaman, termasuk mencetak KTP-el, dilakukan Pemerintah Kota Surabaya karena antrean warga yang hendak mengurus dokumen kependudukan itu sudah mulai pukul 06.00 WIB. Ketika Risma tiba di di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) di Gedung Siola Jalan Tunjungan, Kamis (5/7/2018), ratusan warga rela antre berjam-jam. ”Saya ingin memastikan proses mengurus KTP-el bisa cepat bukan seperti ini lama. Kasihan warga antre lama,” katanya.
Untuk itu, pemkot terus melakukan upaya guna memaksimalkan pelayanan kepengurusan KTP-el. Beberapa kendala pun segera dilakukan evaluasi guna memberikan pelayanan yang terbaik kepada warganya. Bahkan, dalam kunjungannya di Kantor Disdukcapil Siola, Risma langsung memerintahkan jajarannya melakukan penambahan komputer dan mesin cetak untuk mempercepat proses penerbitan KTP-el.
Diakui antrean panjang dan menyita waktu lama karena alat sangat terbatas. Maka, solusi dengan mengangkut semua alat yang ada di kecamatan ke Siola sekaligus melakukan pengadaan untuk finger dan iris mata termasuk mesin cepat KTP.
Selain keterbatasan alat yang menyebabkan meningkatnya volume antrean di Kantor Disdukcapil Siola, kata Risma, proses validasi data harus dilakukan untuk mencocokkan data dengan pemerintah pusat agar diketahui data warga tersebut tidak dalam kondisi ganda. Pencocokan data perlu karena jika ganda, sulit bagi Surabaya untuk menerbitkan KTP-el. Jika tak ganda, prosesnya cepat.
Kendati demikian, Risma mengaku akan terus berupaya agar proses perekaman hingga pencetakan KTP-el warga Kota Surabaya bisa lebih dipercepat. Hari ini juga, kata Risma, pihaknya kirim surat ke Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) untuk short card sehingga proses bisa lebih cepat termasuk menambahlima unit alat memproses KTP-el.
Kepala Disdukcapil Suharto Wardoyo mengatakan, meningkatnya jumlah volume antrean warga untuk mengurus KTP-el di Disdukcapil Siola, disebabkan beberapa faktor. Penyebabnya kurangnya alat pencetak KTP-el, dan semakin bertambahnya warga yang memasuki usia 17 tahun. Selain itu, adanya data ganda kependudukan juga menjadikan faktor meningkatnya volume antrean.
Padahal, kata Suharto, proses pembuatan KTP-el di Surabaya berlangsung pada pukul 07.30-21.00 WIB, termasuk Sabtu. ”Perekaman KTP-el rata-rata 488 setiap hari. Jadi, cukup banyak karena masa libur sekolah sehingga banyak penduduk yang berusia 17 tahun membuat KTP,” ujar Suharto.
Menurut dia, dari 18 kecamatan yang memiliki alat cetak KTP-el, ada beberapa memang mengalami kerusakan sehingga harus dilakukan perbaikan di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hal ini juga menjadi salah satu faktor meningkatnya jumlahnya antrean warga mengurus KTP di kantor Disdukcapil Siola.
Mulai Juli, perekaman KTP berlangsung hingga malam agar warga segera memiliki KTP-el. Saat ini pihaknya akan menuntaskan 39.547 KTP-el siap cetak. Pihaknya berupaya proses perekaman dan pencetakan KTP-el bisa lebih dipercepat. Selain akan melakukan penambahan alat, pihaknya juga telah menerapkan tiga shift kerja untuk mempercepat proses pencetakan.
Namun, kendala paling utama karena ketersediaan blangko KTP yang belum mencukupi. Blangko yang tersedia selalu kurang karena jatah dari Kemendagri jauh lebih lebih sedikit daripada jumlah pemohon.
Alat perekam KTP yang sebelumnya tiga akan ditambah dua menjadi lima. Alat cetak KTP yang sebelumnya dua di Disdukcapil, akan ditambah menjadi lima. Upaya percepatan dalam menyelesaikan KTP elektronik ini tidak lepas dari evaluasi oleh Pemkot Surabaya.