SURABAYA, KOMPAS — Pengurusan kartu tanta penduduk di Kota Surabaya kian cepat. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali melakukan inspeksi mendadak KTP-el di kantor Dispendukcapil di gedung Siola, Jalan Tunjungan, pada Rabu (11/7/2018) siang.
Situasi di bagian pengurusan KTP-el sangat berbeda dengan kondisi sebelumnya di mana antrean warga yang mengurus KTP-el panjang. Meningkatnya jumlah antrean warga Surabaya yang akan melakukan perekaman ataupun pencetakan KTP-el membuat Risma terus melakukan berbagai upaya demi memperlancar perekaman hingga pencetakan. Salah satu cara seluruh alat yang selama ini berada di kantor kecamatan ditarik ke kantor Dispendukcapil.
Pada Kamis (5/7/2018) sejak pukul 06.30, Risma memantau langsung perekaman dan pencetakan KTP-el di Dispendukcapil. Semua kendala dalam penerbitan KTP-el diatasi, termasuk menambah alat sendiri.
Kepala Dispendukcapil Suharto Wardoyo mengatakan, meningkatnya antrean warga untuk mengurus KTP-el di Dispendukcapil disebabkan beberapa faktor, seperti kurangnya alat pencetak dan bertambahnya warga berusia 17 tahun. Selain itu, adanya data ganda kependudukan juga menjadi faktor meningkatnya antrean.
Paling tidak setiap hari ada 488 warga yang melakukan perekaman KTP-el. Jadi cukup banyak karena masa libur sekolah dan banyak warga berusia 17 tahun melakukan perekaman. Padahal, dari 18 kecamatan yang memiliki alat cetak KTP-el, ada beberapa yang mengalami kerusakan sehingga dilakukan perbaikan di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta. Hal ini juga salah satu sebab meningkatnya antrean warga mengurus KTP-el.
Padahal, sejak awal Juli perekaman hingga pencetakan KTP-el berlangsung hingga malam hari. Sekarang instansi tersebut harus menuntaskan 39.547 KTP-el yang siap cetak.
Wardoyo menjelaskan, beberapa kali sidak yang dilakukan wali kota dalam dua pekan terakhir sekaligus menambah beberapa alat, memicu seluruh pegawai untuk bergerak cepat dan melakukan inovasi. Apalagi, dari sisi teknis, Pemkot menyediakan komputer untuk mengambil nomor antrean serta pengajuan permohonan cetak KTP.
Fasilitas lain penambahan dua printer untuk data nomor induk kependudukan (NIK) yang sudah siap cetak serta menyiapkan aktivasi dengan finger scan. ”Total alat cetak saat ini 11 buah dan KTP-el sudah siap cetak. Mulai sekarang saya sampaikan one day service atau selesai dalam sehari,” katanya.
Wardoyo menambahkan, agar pelayanan KTP-el berjalan lancar, beberapa dinas, seperti Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT), turut dilibatkan untuk membantu pembuatan penanda dan zonasi alur pelayanan kependudukan. Tujuannya supaya warga tidak bingung. Bahkan, selain DPBT, ada pula Dinas Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Aset Kota Surabaya yang menyuplai beberapa komputer ke Dispendukcapil.
Dengan adanya inovasi semacam ini, Wardoyo optimistis KTP-el yang sudah siap cetak akan ditarget selesai dalam waktu satu minggu. Dari 39.000 KTP-el siap cetak kini turun menjadi 17.000 KTP-el dengan persediaan blangko 23.000 buah. Selain itu, jam pelayanan mulai Senin hingga Jumat buka hingga pukul 21.00 dan Sabtu hingga petang.