MATARAM, KOMPAS - Pegawai Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) Lombok Barat (Lobar), Nusa Tenggara Barat, bersama karyawan PT Indonesian Power Unit Jasa Pembangkitan Pusat Listrik Tenaga Uap Jeranjang, Lombok Barat, melakukan pelatihan pencegahan dan penanggulangan dini kebakaran. Latihan bersama tersebut dilakukan karena areal perkantoran di dekat mesin pembangkit termasuk yang paling rentan dengan bencana kebakaran.
“Lombok Barat memiliki potensi besar untuk terjadinya kebakaran sejalan dengan bertambahynya penduduk, dan belum tersedianya sumber daya manusia pemerintah terlatih dalam pecegahan dan penanggulangan kebakaran, sehingga pelatihan menjadi penting dilakukan," kata Fauzan Husniadi saat membuka pelatihan di Aula Kantor DPK Lobar di Desa Gerung, Senin (9/7/2018).
Menurut Kepala Bidang Humas Kabupaten Lobar, Saeful Ahkam, potensi kebakaran bisa terjadi setiap saat. Fakta di lapangan menunjukkan jumlah penduduk semakin bertambah, adanya bangunan semi permanen yang mengalirkan listrik melalui instalasi yang tidak memenuhi standar, dan kurangnya antisipasi dari masyarakat, dinilai bisa mengundang terjadinya kebakaran.
“Lewat pelatihan ini peserta paling tidak bisa mencegah secara dini terjadinya kebakaran,” ujar Ahkam. Pelatihan itu digelar 9-11 Juli diikuti enam karyawan PLTU Jeranjang dan 11 anggota DPK Lobar. Materi pelatihan hari pertama berupa teori dan di hari kedua-ketiga adalah praktek simulasi kebakaran seperti memadamkan api menggunakan alat pemadam secara tepat.
Praktik yang berlangsung di halaman Kantor DPK Lobar, dimulai dengan pemadaman dilakukan secara tradisi, dengan menjinakkan menggunakan karung goni kering dan basah. Api itu kemudian disiram pasir terhadap tumpahan minyak atau bahan bakar yang cair. Sedang pemadaman secara lebih teknis menggunakan APAR (Alat Pemadaman Api Ringan) atau pemadaman api menggunakan mobil operasional.
"Pelatihan ini bertujuan untuk mengedukasi dan membekali karyawan agar lebih memahami cara pencegahan kebakara dalam situasi dan kondisi apa pun secara maksimal,” ujar Lalu Adi Wijaya Kepala Bidang Pengendalian Operasi, Pemadaman dan Penyelamatan DPK Lobar
“Saya sangat bangga, ternyata keinginan dan antusiasme peserta pelatihan sangat tinggi untuk berlatih dalam pencegahan kebakaran ini. Ini sangat membantu kami sehingga ketika terjadi bencana kebakaran, maka masyarakat yang telah teredukasi akan dapat mengurangi jumlah korban,” kata Lalu Adi Wijaya, Kepala Bidang Pengendalian Operasi, Pemadaman dan Penyelamatan DPK Lobar.
Pelatihan tersebut menurut salah satu karyawan PLTU Jeranjang, Bagus Surya, sangat penting dan harus dikuasai para pegawai dunia bisnis. Untuk itu para karyawan perlu mengetahui teknik pemadaman dan potensi yang mengundang kebakaran, sehingga selain karyawan tidak panik juga menyusun rencana keselamatan guna mengantisipasi terjadinya kebakaran di tempat kerjanya.
“Minimal simulasi ini kami faham untuk mencegah dan mengatasi jika kebakaran terjadi," ujar Agus. Terlebih lagi PLTU Jeranjang pernah mengalami kebakaran tahun 2013 lalu. Pengalaman itu kini telah diantisipasi di PLTU yang menjadi salah satu pemasok sistem kelistrikan Lombok itu, dengan menyediakan tiga titik hydrant, puluhan APAR, dan mobil operasional.