Cegah Kecelakaan, Kaltim Bentuk Forum Keselamatan Pelayaran
Oleh
Lukas Adi Prasetya
·2 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Beberapa pihak yang mengawasi transportasi air di Kalimantan Timur sepakat membentuk Forum Keselamatan Pelayaran Kaltim. Pembentukan forum ini terkait masih banyaknya kecelakaan transportasi air yang sebetulnya bisa dihindari. Forum segera disahkan dengan surat keputusan Gubernur Kaltim.
Demikian diutarakan Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Salman Lumoindong, Kamis (12/7/2018) malam. Salman menyebut, forum ini menjadi pendorong keaktifan semua pihak yang terkait dalam pengawasan transportasi air, baik pada angkutan sungai, danau, maupun penyeberangan.
Anggota Forum Keselamatan Pelayaran Kaltim ini antara lain beranggotakan dinas perhubungan kabupaten/kota, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, polisi perairan, dan unsur SAR.
Forum ini nantinya akan mengagendakan pertemuan rutin untuk membahas semua hal yang menjadi catatan setiap pihak. Namun, sebelumnya forum ini menunggu turunnya surat keputusan (SK) Gubernur Kaltim untuk disahkan. ”Semoga secepatnya turun SK itu,” ujar Salman.
Ia mengatakan, salah satu agenda forum adalah menyusun prosedur standar operasi (SOP) keselamatan pelayaran pada setiap aspek penyelenggaraan pelayaran, seperti SOP pada titik dermaga dan SOP pemeriksaan kelaikan kapal.
Upaya penertiban dan razia bersama juga masuk dalam agenda selain sosialisasi yang harus efektif. ”Secara garis besar, semua yang mengawasi transportasi harus lebih cermat, lebih galak, di lapangan,” katanya.
Salman menyebutkan, masih banyak kecelakaan pada moda transportasi air yang sebenarnya bisa dicegah. Antara lain kapal kelebihan muatan orang ataupun barang, ketidaklaikan kapal dan speedboat, serta tidak tersedianya jaket pelampung (life jacket).
”Ada life jacket pun, penumpang juga tidak semuanya sadar keselamatan dengan memakainya. Masalah transportasi air ini, kan, sebetulnya itu-itu saja. Namun, pengawasan di lapangan yang masih lemah,” ucapnya.
”Apa pun alasannya, ya, semestinya tidak boleh berlayar. Kami tak mau lagi ada kejadian,” lanjutnya.
Dia menyebutkan, karamnya kapal motor di Danau Toba, Sumatera Utara, ikut memantik gagasan terbentuknya Forum Keselamatan Pelayaran Kaltim. Karamnya kapal di Danau Toba salah satu masalahnya adalah kelebihan muatan.
Ada banyak dermaga, kecil maupun besar, tempat bersandar kapal atau speedboat, baik di pesisir pantai maupun tepi sungai, yang saban hari jadi tumpuan transportasi masyarakat Kaltim. Di sisi lain, sungai-sungai pun aliran airnya deras, juga berbatu-batu. Artinya, potensi terjadinya kecelakaan air tinggi.