JAYAPURA, KOMPAS - Kepolisian memburu kelompok kriminal bersenjata yang bersembunyi di Kampung Alguru, Kabupaten Nduga, Papua, sejak Rabu (11/7/2018). Sebanyak 100 personel diterjunkan.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal di Jayapura, Kamis (12/7), mengatakan, terjadi kontak senjata ketika helikopter milik kepolisian hendak mendistribusikan makanan kepada anggota di beberapa posko pengamanan di Kampung Alguru.
”Kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menembak helikopter bersembunyi di Alguru. Ada empat kelompok di sana. Pimpinan mereka Egianus Kogoya,” kata Kamal.
Menurut Kamal, keberadaan polisi di sana untuk mencegah terulangnya aksi penembakan terhadap warga sipil dan pesawat yang mendarat di Bandar Udara Kenyam.
KKB meneror aparat keamanan dan warga di Bandar Udara Kenyam, Kabupaten Nduga, Senin (25/6/2018). Tiga warga tewas ditembak, dua warga dan satu pilot terluka.
Pilot pesawat, kapten Ahmad Kamil (27), terkena serpihan peluru di punggung kiri. Sementara kopilot Lenius Wonda beserta 15 penumpang yang merupakan anggota Brimob Polda Papua selamat.
Identitas tiga korban tewas adalah Hendrik Sattu Kota (35) ditembak di perut, Margareta Polli (20) ditembak dan dibacok di kepala serta tangan, juga Zaenal Abidin (38) ditembak di rusuk kiri. Hendrik dan Margareta adalah suami istri.
”Kami akan melakukan pengejaran hingga kelompok ini ditangkap. Perbuatan mereka sangat merugikan karena menyerang pesawat dan warga sipil tak bersalah,” ujar Kamal.
Ia menyatakan, informasi penyerangan Alguru menggunakan helikopter di sejumlah akun media sosial Facebook adalah berita bohong (hoaks).
”Helikopter itu membawa bahan makanan bagi anggota kami. Tidak ada aksi penembakan dengan helikopter. Tim Cyber Crime masih memburu penyebar hoaks tersebut,” katanya.
Upaya dialog
Lipius Biniluk, tokoh masyarakat di Papua, meminta kepolisian segera menarik pasukan dari Alguru agar tidak menyebabkan konflik berlarut-larut.
”Saya berharap ada upaya dialog di antara kedua pihak. Tujuannya agar tidak terjadi konflik yang menyebabkan jatuh korban jiwa,” kata Lipius.
Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan Komnas HAM Wilayah Papua Frits Ramandey berharap tidak ada korban jiwa dari warga sipil dalam upaya penegakan hukum atas KKB di Alguru.
”Aparat kepolisian harus menggunakan cara yang terukur dalam menghadapi kelompok itu. Khusus wanita, lansia, dan anak-anak harus diprioritaskan keselamatannya,” ujarnya. (FLO)