BANDUNG, KOMPAS Sebanyak 116 kios di Pasar Gedebage, Kota Bandung, ludes terbakar, Minggu (15/7/2018) dini hari. Tidak ada korban jiwa. Kerugian diperkirakan lebih dari Rp 4 miliar. Polisi masih meneliti penyebab kebakaran.
”Nilai kerugian itu berdasarkan laporan sementara pedagang yang menjadi korban. Jumlahnya masih bisa bertambah,” ujar Kepala Pasar Gedebage Muhamad Rizal Faisal, Minggu siang.
Kebakaran meludeskan 116 kios di Blok 3, 4, dan 5 Pasar Gedebage, Minggu pukul 00.15. Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung menurunkan belasan mobil pemadam. Api padam sekitar pukul 04.00.
Kondisi kios di Blok 3, 4, dan 5 rusak berat. Tak hanya hangus, sebagian tiang penyangga berbahan baja melengkung dan banyak atap kios roboh.
Kepolisian Resor Kota Besar Bandung masih menyelidiki penyebab kebakaran. Hingga Minggu malam, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
”Sejumlah saksi sudah diperiksa. Kami menunggu hasil dari Pusat Laboratorium Forensik Polri,” ujar Kepala Polrestabes Bandung Komisaris Besar Hendro Pandowo.
Menurut keterangan sejumlah saksi, demikian Hendro, api berasal dari kios di Blok 4. Selain membakar ratusan kios, api membakar 2 mobil boks yang diparkir di dekat pasar.
Rizal belum tahu penyebab kebakaran. ”Informasi dari pedagang terkait asal api cukup beragam. Ada yang bilang korsleting listrik, dari kios pedagang makanan, hingga dari setrika pedagang pakaian. Kami tak ingin berspekulasi. Biar polisi yang bekerja,” ujarnya.
Lokasi kebakaran didominasi kios pedagang sayuran dan buah. Namun, ada juga pedagang pakaian dan makanan.
Rizal memperkirakan jumlah pedagang yang menjadi korban lebih banyak daripada jumlah kios. Sebab, setiap kios digunakan lebih dari satu pedagang. Selain itu, ada puluhan pedagang kaki lima di lokasi.
Akibat kejadian itu, akses beberapa jalan di area Pasar Gedebage terganggu. Namun, aktivitas jual beli di blok lain yang tak terbakar berjalan normal.
Rizal mengatakan, Pasar Gedebage tidak dikelola PD Pasar Bermartabat Kota Bandung, tetapi oleh PT Ginanjar. Namun, pihaknya tetap membuka posko pengaduan untuk mendata korban dan kerugian.
”Terkait relokasi, akan dikoordinasikan dengan PT Ginanjar sebagai pengelola,” ujarnya. Ratusan pedagang terancam tidak dapat berjualan hingga tempat baru dan waktu relokasi ditentukan.
Menurut Rizal, pedagang di Pasar Gedebage terbiasa beraktivitas pada malam hari. Beberapa pedagang melakukan bongkar muat barang, dilanjutkan berjualan pada pagi hari.
Sejak Minggu pagi, sejumlah pedagang mencari barang sisa kebakaran yang masih dapat dimanfaatkan di bekas kiosnya. Kebanyakan mereka mengumpulkan barang berbahan besi seperti tabung gas dan tiang penyangga. (TAM)