Rumah Penduduk Disiapkan Jadi Tempat Akomodasi Peserta
Oleh
KHAERUL ANWAR
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Kementerian Pariwisata bersama Pemerintah Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, menyiapkan rumah penduduk dan glam camp (glamorous camping) untuk penginapan peserta Rally Yacht Sail Indonesia Moyo-Tambora 2018 yang berlangsung di Kabupaten Sumbawa, 9-23 September mendatang. Alternatif itu ditempuh mengingat terbatasnya akomodasi di kabupaten itu.
“Kami sedang memfasilitasi dan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk menyediakan tenda glam camp yang dilengkapi tempat tidur untuk peserta dan tamu lainnya,” kata Dadang Rizki Rahman, Deputi Pengembangan Destinasi Kemenpar, usai launching Sail Indonesia Moyo-Tambora, Minggu (15/7/2018) di Balai Kartini, Jakarta.
Dalam acara peluncuran yang antara lain dihadiri Wakil Gubernur NTB, M Amin, Bupati Sumbawa Husni Djibril dan Bupati BimaIndah Dhamayanti Putri, itu, tampil penyanyi Vina Panduwinata dengan satu hitnya ‘Burung Camar’.
Selaku ‘tuan rumah’, Bupati Husni Djibril, memerintahkan seluruh Organisasi Perangkat Daerahnya berbenah menjaga kebersihan sarana pendukung dan menyiapkan rumah-rumah peduduk yang layak huni untuk ditempati para peserta dan tamu lainnya. “Memang ada hotel bintang tiga dan bintang dua, tetapi total kamarnya tidak cukup dibanding kebutuhan,” ucapnya.
Sail Indonesia Moyo-Tambora 2018, kata Agus Purwoto, Sekretaris Kemenko Maritim, menilai Provinsi NTB pengalaman menyelenggarakan event dunia yang berjalan zero accident dan zero complain. Sail Indonesia Moyo-Tambora sebenarnya dipersiapkan tahun 2010, namun bisa terealisasi tahun 2018.
Provinsi NTB, di tengah kendornya prestasi atletik nasional, bisa mengharumkan nama bangsa Indonesia di mata dunia Internasional melalui Lalu Muhammad Zohri (18), warga Dusun Pangsor, Desa Pemenang Barat, Lombok Utara yang meraih medali emas dalam ajang lari dunia versi IAAF U 20 Championship. Karenanya, NTB diharapkan memberikan citra yang aman dan lancar dalam penyelenggaraan Rally yacht ini.
Kepala Dinas Periwisata NTB, HM Faozal, mengatakan, hingga Minggu, berdasarkan data Panitia Pusat, tercatat 140 peserta dari 36 negara seperti dari Selandia Baru dan Australia. Tidak semua peserta menginap di hotel, melainkan ada yang menginap di kapal masing-masing. Jumlah itu setara dengan jumlah kamar hotel di Sumbawa Besar, Ibu Kota Kabupaten Sumbawa.
“Yang jadi persoalan adalah akomodasi pendukung event ini, yang memerlukan tempat menginap selama acara berlangsung,” tutur Faozal, sehingga alternatifnya adalah menempati rumah layak huni milik warga yang saat baru tercatat 100 rumah. “Kami terus mendata rumah layak huni yang akan digunakan,” ucap Faozal.
Rute International Yacht ini: Darwin (Australia) dan Auckland (Selandia Baru) - Labuhan Bajo - Komodo (Nusa Tenggara Timur)- Pelabuhan Sape (Bima) - Teluk Bima (Kota Bima) sebagai home base I- Teluk Saleh - Selat Alas ( Sumbawa). Mereka akan berangkat 30 Juli 2018 dari Darwin dan Auckland, dan tiba 8 September di Teluk Saleh, tempat acara puncak.
Saat acara puncak digelar pengibaran bendera Merah-Putih di pesisir Teluk Saleh, dasar laut Pulau Moyo, dan di puncak Gunung Tambora. Bendera yang dikibarkan sepanjang 73 meter, menandai Hari Ulang Tahun RI ke 73. Setelah mengikuti sejumlah acara di Kabupaten Sumbawa, mereka bergerak ke Marina Bay, Lombok Utara, dan mengelilingi obyek wisata di Lombok Utara dan Lombok Barat. Dari Pulau Lombok peserta berlayar ke Teluk Saleh menuju Pelabuhan Sape kemudian mengakhiri perjalanan di Labuhan Bajo sebagai home base III.