BONDOWOSO, KOMPAS Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mengklaim tiga tahun ini mengentaskan 15.000 desa tertinggal dari semula 20.000 desa. Sebanyak 5.000 desa tertinggal yang tersisa diprioritaskan.
”Dana desa yang digulirkan pemerintah meningkatkan perekonomian rakyat di desa. Namun, masih ada 5.000 desa tertinggal yang harus segera dientaskan. Masih banyak desa berkembang yang terus didorong jadi desa mandiri dan maju,” ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo di Bondowoso, Jawa Timur, Senin (16/7/2018).
Data Kemendesa itu merujuk survei sosiolog IPB, Dr Ir Ivanovich Agusta, yang menyebut tersisa sekitar 5.000 desa tertinggal dari total 83.184 desa dan kelurahan di Indonesia. Soal kepastian jumlah desa tertinggal, Kemendesa menunggu hasil sensus Badan Pusat Statistik.
Keberhasilan program dana desa juga diklaim lewat penurunan angka kemiskinan. Data BPS, angka kemiskinan Maret 2018 sebesar 9,82 persen. Itu terendah dalam 25 tahun terakhir.
Eko mengatakan, keberhasilan program dana desa tak lepas dari pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat desa. Sejak bergulir pada 2015, pemerintah mengucurkan Rp 187 triliun hanya untuk dana desa.
Tahun 2015, anggaran dana desa Rp 20,67 triliun. Jumlah itu meningkat tahun 2016 jadi Rp 46,8 triliun, lalu tahun 2017 dan 2018 menjadi Rp 60 triliun.
”Tahun 2019, pemerintah merencanakan kenaikan anggaran dana desa Rp 13 triliun menjadi 73 triliun. Harapannya, diserap tidak lagi untuk pembangunan infrastruktur, tetapi pemberdayaan ekonomi warga,” ujar Eko.
Kemendesa juga mendorong desa membentuk unit-unit usaha melalui badan usaha milik desa. Dengan begitu, masyarakat dapat mengelola keuntungan dari usahanya untuk kesejahteraan.
Keberhasilan program dana desa dibenarkan Bupati Bondowoso Amin Said Husni. ”Sembilan tahun lalu, angka kemiskinan di Bondowoso 22,23 persen, kini ditekan hingga mencapai 14,5 persen. Selain aneka program dari pemerintah daerah, program dana desa mempercepat turunnya angka kemiskinan di Bondowoso,” katanya.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bondowoso Asnawi Sabil mengatakan, tahun 2016 terdapat 2 desa kategori sangat tertinggal, 64 desa tertinggal, 126 desa berkembang, dan 17 desa kategori maju di Bondowoso. Tahun 2017 sudah tidak ada lagi desa sangat tertinggal.
”Desa tertinggal jumlahnya juga turun jadi 16 desa. Desa berkembang meningkat jadi 155 desa dan desa maju juga meningkat menjadi 38 desa,” ujarnya.