Hujan Bantu Padamkan Kebakaran Lahan di Kalimantan Tengah
Oleh
Dionisius Reynaldo Triwibowo
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Hujan mengguyur hampir seluruh wilayah Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, sejak Sabtu malam hingga Minggu (22/7/2018). Titik panas pun tak terdeteksi lagi. Meskipun demikian, titik panas masih terpantau di 14 lokasi di kabupaten lainnya.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Roland Binery, mengungkapkan, tahun ini seluruh kabupaten/kota di Kalteng memasuki musim kemarau yang lebih kering dari dua tahun belakangan. Hal itu membuat gambut dan tanah bergambut menjadi lebih kering.
”Meskipun kemarau, bukan berarti tidak ada hujan. Hujan tetap ada, tetapi dengan intensitas yang rendah atau kecil,” kata Roland.
Pada 2016-2017 cuaca masih dipengaruhi peristiwa La Nina saat suhu air laut di Samudra Pasifik berada di bawah suhu rata-rata sekitarnya. Saat itu, tanah gambut lebih mudah basah. Saat ini, kondisi sebaliknya.
”Kami memantau El Nino, tetapi masih dalam keadaan normal menuju lemah,” ujar Roland. El Nino merupakan fenomena atmosfer yang membuat kawasan tropis seperti Indonesia memiliki musim kemarau yang lebih kering atau bisa lebih panjang.
Dari data BMKG, tidak ada titik panas di sekitar Palangkaraya. Titik panas terpantau berada di tujuh kabupaten lainnya di Kalteng, yakni Kabupaten Kotawaringin Timur, Kapuas, Gunung Mas, Lamandau, Pulang Pisau, Sukamara, dan Katingan. Terdapat 14 titik panas dengan beragam tingkat kepercayaan.
Di Kabupaten Katingan, tingkat kepercayaan keberadaan titik panas mencapai 100 persen. di Kotawaringin Timur juga demikian, bahkan helikopter water boombing sudah melakukan penyiraman sebanyak 27 kali di wilayah tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng Darliansjah mengatakan, sebagian besar titik panas sudah mulai menghilang. ”Titik panas masih ada dengan tingkat yang masih rendah,” ujarnya.
Meskipun demikian, hilangnya titik api di Kota Palangkaraya adalah karena masih adanya hujan meski tidak deras. Di Jalan Banteng Ujung dan lintas luar Jalan Mahir-Mahar yang sempat terbakar seluas 10 hektar pun langsung padam.