Gelombang Tinggi hingga 9 Meter, Nelayan Diimbau Tidak Melaut
Oleh
Megandika Wicaksono
·2 menit baca
CILACAP, KOMPAS — Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Cilacap memperkirakan gelombang tinggi pada Selasa (24/7/2018) dan Rabu (25/7/2018) berkisar 6 meter sampai 9 meter. Gelombang tinggi ini berbahaya bagi segala macam aktivitas di laut sehingga nelayan diimbau tidak melaut.
”Ketinggian gelombang di perairan selatan Jawa Tengah diperkirakan bisa mencapai 6-9 meter, berbahaya bagi semua jenis kapal dan aktivitas kelautan,” kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo, Selasa, saat dihubungi dari Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah.
Teguh mengatakan, pihaknya mengimbau kepada semua aktivitas pengguna jasa kelautan untuk waspada. ”Kami mengimbau semua aktivitas pengguna jasa kelautan waspada dan bila perlu menghentikan seluruh aktivitasnya mengingat gelombang berpotesi sangat tinggi dan bisa mengancam keselamatan,” katanya.
Teguh menyebutkan, dari skala regional, terdapat pusat tekanan tinggi di Samudra Hindia sebelah barat Australia dan di Samudra Pasifik sebelah timur Australia. Ada pula badai tropis Wukong di Samudra Pasifik tenggara Jepang.
”Interaksi kondisi tersebut berakibat pada peningkatan kecepatan angin dan ketinggian gelombang. Gelombang akan terus berfluktuasi karena Juli dan Agustus merupakan puncak angin timuran sekaligus juga sering terjadi gelombang tinggi,” ujarnya.
Ketua Paguyuban Nelayan Pandanarang Cilacap Tarmuji membenarkan ombak di tengah laut tinggi. ”Ketinggian ombak di tengah cukup tinggi. Nelayan sudah banyak yang pulang,” kata Tarmuji.