KPU NTB Sahkan Hasil Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur
Oleh
KHAERUL ANWAR
·2 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Komisi Pemilihan Umum Nusa Tenggara Barat mengesahkan hasil Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023 yang menempatkan pasangan calon nomor urut 3, Zulkifliemansyah-Sitti Rohmi Djalilah, sebagai pemenang.
”Dengan ucapan alhamdulillah, pasangan Zul-Rohmi sebagai Gubernur-Wakil Gubernur NTB terpilih,” kata Aksar Ansory, Ketua KPU NTB, dalam rapat pleno terbuka di Hotel Lombok Raya, Mataram, Selasa (24/7/2018).
Dalam Pilkada NTB 27 Juni, ada empat pasang yang bertarung: Suhaili FT (Bupati Lombok Tengah)-M Amin (Wagub NTB) yang meraih 674.602 suara (26,42 persen), Ahyar Abduh (Wali Kota Mataram)-Mori Hanafi (Wakil Ketua DPRD NTB) dengan 673.048 suara (24,95 persen).
Kemudian, Zulkifliemansyah (anggota DPR)-Sitti Rohmi Djalilah (Rektor Universitas Nahdlatul Wathan Mataram) dengan perolehan 811.945 suara (31,80 persen) serta pasangan independen Ali bin Dachlan-Lalu Gede Muhamad Ali Wirasakti Amir Murni (tokoh agama) dengan 430.007 suara.
Menurut Aksar, hasil perolehan suara Pilkada NTB bisa diperoleh dari situs web, bahkan dalam tempo 32 jam seluruh hasil pemilihan sudah terkumpul. Hasil itu merupakan wujud transparansi informasi KPU NTB terhadap masyarakat. Setelah melalui verifikasi dari jenjang desa hingga provinsi, barulah hasil pilkada dinyatakan sah.
Hingga saat ini tidak ada gugatan dari masyarakat perihal hasil Pilkada NTB. Karena itu, tahapan selanjutnya adalah pelantikan Gubernur-Wakil Gubernur NTB terpilih yang dijadwalkan 17 September mendatang.
Seusai menerima hasil pilkada, Zulkifliemansyah mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan aparat keamanan karena telah menjaga proses pilkada berjalan aman dan kondusif. Hal itu, lanjutnya, sekaligus menunjukkan kematangan berdemokrasi dan kemenangan seluruh masyarakat.
”Kami berempat (pasangan calon lain) kalau kemarin ada kompetisi, perbedaan, itu sudah berlalu dan semua sudah ditentukan hasilnya. Kami kembali seperti semula, bersahabat. Mari kita lupakan, insya Allah, kami bersatu menyongsong masa yang baru buat membangun NTB,” ungkap Zulkifliemansyah.
Ketika ditanya program pembangunan NTB dalam waktu dekat, Zulkifliemansyah mengatakan, tidak ada keharusan 100 hari, yang jelas kesinambungan tetap harus dilanjutkan dan perubahan berlangsung alamiah.
Untuk itu, kini telah terbentuk Tim Transisi yang menggodok tentang visi, misi, dan janji kampanye, kemudian membuat daftar program prioritas yang akan disampaikan kepada masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab moral.
Perihal adanya perubahan dalam pejabat struktural Pemerintah Provinsi NTB, Zulkifliemansyah menyebutkan, dirinya tidak memiliki dendam politik dan tidak sembarangan mengganti pejabat. ”Pokoknya tenang-tenang saja,” ujarnya.