Polda Kaltim Selidiki Ceceran Minyak di Pantai Melawai
Oleh
Lukas Adi Prasetya
·2 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Kepolisian Daerah Kalimantan Timur memastikan akan menyelidiki kasus ceceran atau tumpahan minyak di kawasan Pantai Melawai, Balikpapan, Kalimantan Timur. Belum diketahui asal ceceran minyak yang mencemari 1,5 kilometer pesisir Balikpapan ini. Sejumlah pihak mendesak kasus ini segera diungkap.
Kepala Bagian Humas Polda Kaltim Komisaris Besar Ade Yaya Suryana, Selasa (24/7/2018), memastikan timnya turun. Selama sepekan terakhir, kawasan pantai Melawai dua kali terpapar ceceran minyak. Bahkan, yang terakhir, Selasa kemarin, volume ceceran minyak malah lebih banyak. Padahal, dua hari sebelumnya kawasan pantai sudah cukup bersih. Ade menyebut, koordinasi dengan pihak lain masih dilakukan.
Kepala Seksi Penjagaan, Patroli, dan Penyidikan, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Balikpapan Parulian Simatupang juga memastikan, hari ini pihaknya bersama jajaran Polisi Perairan (Polair) kembali berpatroli di perairan Teluk Balikpapan.
Parulian menyebut, kapal-kapal besar, termasuk tanker, akan kembali diawasi. Meski belum tentu ceceran minyak berasal dari kapal besar karena bisa dari pihak lain. Dia menyebut, hari ini patroli juga akan berkeliling di sekitar area dermaga milik Pertamina.
Jumat (20/7/2018), ceceran atau tumpahan minyak terdeteksi di kawasan Pantai Melawai, yang diperkirakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan, sepanjang 300 meter pesisir. Pembersihan cepat dilakukan sehingga pada Sabtu pagi, kondisi pantai sudah relatif bersih dari minyak. Namun, pada Senin ceceran kembali terlihat dan kali ini lebih banyak meski masih terkonsentrasi di pantai.
Husein, aktivis lingkungan, dari Forum Peduli Teluk Balikpapan, mengestimasi, sepanjang 1,5 km pesisir terpapar minyak. ”Pemkot mestinya juga berani mengambil langkah hukum karena warga kota yang terkena dampaknya, bukan?” kata Husein.
Genangan-genangan berisi cairan berwarna hitam pekat tersebar di pantai meski tidak merata di semua tepian. Sebagian cukup tebal karena mengisi cekungan di pasir dan sebagian tampak tipis. Pasir pantai, sampah-sampah, dan bebatuan pun tampak ”bergambar” bercak-bercak hitam. Sejumlah warga, kemarin, sempat mencium bau mirip minyak.
DLB Balikpapan bersama tim penegakan hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan (P3EK) sudah mengambil sampel minyak di sepanjang pesisir.