MATARAM, KOMPAS — Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, menggelar Pekan Apresiasi Budaya yang dipusatkan di Desa Anyar, Kecamatan Bayan. Adat dan tradisi yang masih melekat dalam kehidupan masyarakat dipamerkan dalam acara pembukaan Pekan Apresiasi Budaya, Jumat (27/7/2018). Acara tersebut diharapkan sebagai ruang ekspresi budaya bagi masyarakat.
Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar mengatakan, kabupaten itu sebagai daerah yang kaya dengan beragam adat, tradisi, dan budaya, yang perlu harus dilestarikan. Oleh sebab itu, kegiatan seperti Pekan Apresiasi Budaya (PAB) dijadwalkan menjadi kegiatan tahunan, dan daya tarik bagi wisatawan serta pelaku usaha pariwisata. ”Kekayaan budaya dan adat ini patut dilestarikan guna memberikan ruang ekspresi kepada masyarakat,” ujar Bupati Najmul Akhyar.
Kepala Dinas Pariwisata Lombok Utara H Muhammad mengatakan, PAB ini dilaksanakan pada 26-29 Juli, sebagai rangkaian ulang tahun Kabupaten Lombok Utara yang ke-10 sekaligus menyambut hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Acara pembukaan diisi kirab dari kontingen lima kecamatan di kabupaten itu, yakni Kecamatan Bayan, Kayangan, Gangga, Tanjung, dan Kecamatan Pemenang, dengan peserta para tokoh agama, adat, dan siswa sejumlah sekolah, yang menggambarkan adat dan tradisi warga Lombok Utara.
Berbagai pertunjukan adat dan budaya dari Lombok Utara ditampilkan, seperti Bisoq Menik (mencuci beras) yang biasanya dilakukan pada acara rowah (syukuran) dan pesta perkawinan. Selain itu, ada juga sorong serah tampah wirang (pesta pernikahan).