Tak sampai lima menit, Kabocha (labu merah jingga) dan Butternut Pumpkin (labu berbentuk kacang tanah) ludes diserbu dan dipetik pengunjung yang membanjiri Kebun Percobaan Petrokimia Gresik, Jawa Timur Minggu (22/7/2018). Padahal, bentuknya yang unik dan warnanya yang cerah dari dua komoditas itu menjadi spot favorit untuk berfotoria.
Ada pengunjung yang mengambil kabocha dengan tongkat, ada yang anaknya dipanggul lalu sang anak memetik butternut pumpkin. Mereka menikmati keseruan memetiknya, meskipun sebagian pengunjung akhirnya meninggalkan sayur atau buah yang dipetiknya karena harus antre membayar.
Bukan hanya labu itu yang jadi sasaran, sejumlah sayuran hidroponik pun diserbu saat petik sayur dibuka. Selada, sawi putih, sawi pagoda, sawi hijau (sawi daging) giliran jadi rebutan. Media tanam pun ikut tertarik dan ada yang rusak, karena begitu antusiasnya warga.
Ibu-ibu, anak-anak, laki dan perempuan pun semangat ikut memetik buah dan sayur. Bisa memilih sendiri lalu dibayar dan dibawa pulang. Mereka seolah merasakan panen di kebun sendiri. Yang baru datang pukul 09.00, tentu tinggal melihat sisa tanaman ludes. Saking semangatnya sayuran pun dicabut seakar-akarnya, tanahnya masih menempel di akar.
Doddy Hariyanto (45), warga Giri, Kecamatan Kebomas yang datang bersama istri dan anaknya memilih pulang dengan tangan hampa. Sebab terong, dan mentimun emas, melon emas yang diincarnya sudah habis. “Telat, sudah habis,” katanya.
Warga mulai berdatangan sebelum pukul 06.00 pagi. Mereka berduyun-duyun ingin menikmati petik sayur dan buah di ajang Petro Agrifood Expo 2018. Pameran produk pertanian dan produk pangan serta alat-alat pertanian itu sejatinya berlangsung Jumat-Minggu (20-22/7/2018). Tetapi, petik sayur dan buah dijadwalkan Minggu saja.
Pada petik sayur dan buah tahun ini, sekitar pukul 06.00 warga sudah antre di gerbang pintu masuk Kebun Percobaan (Buncop) milik PT Petrokimia Gresik di Jalan Noto Prayitno. Mereka bukan hanya dari Gresik, tetapi ada yang dari Surabaya dan Lamongan.
Mereka datang sejak pagi karena ingin memetik buah dan sayuran segar. Melon emas kali ini jadi serbuan awal, selain bayam merah, bayam hijau, terong, sawi, labu dan sayuran hidroponik.
Kegiatan itu hanya berlangsung setahun sekali. Selain jadi sarana hiburan, juga menjadi ajang rekreasi dadakan. Paling tidak juga turut mengenalkan anak-anak mengenai berbagai jenis tananam.
Yuliati Rahma (40), warga Sekarkurung, datang bersama suami dan dua anaknya juga ingin memetik sayur dan buah di areal kebun percobaan milik PT Petrokimia. “Ini bisa menjadi sarana edukasi, dan wisata murah meriah,” tuturnya.
Kusumawardahani (13), pelajar SMP juga tak mau kalah. Ia bersama teman-temannya datang ke buncop. Selain bisa berswafoto juga menikmati keseruan memetik buah dan sayur dari kebun langsung. “Ini beda, lebih segar dari yang di pasar,” katanya.
Heri Purwanto asal Tuban, mengajak anak dan istrinya ke acara petik buah dan sayur agar turut merasakan asyiknya berkebun, dan ingin membuat keluarganya senang bercocok tanam. Ia berharap kegiata itu bisa digelar tidak hanya sekali setahun, agar memotivasi masyarakat senang berkebun. “Minimal setahun dua kali,” ucap Heri.
Selama Agri Expo berlangsung, pengunjung bisa belajar teknik menanam secara hidroponik. Ilmu itu bisa diaplikasikan di rumah masing-masing terutama bagi warga perkotaan untuk menerapkan pertanian urban, dengan lahan terbatas.
“Mutu dan kualitasnya tidak kalah dengan tanaman di areal perkebunan asal cara tanam dan pemupukannya tepat,” kata Manajer Kompartemen Riset PT Petrokimia Gresik, Sri Riahna.
Menurut Manajer Kompartemen Riset PG Sri Riahana, tanaman buah dan sayur-sayuran di Buncob ini menggunakan pupuk hasil penelitian tim riset. Buah dan sayurnya terlihat lebih subur dan hasilnya lebih baik.
Buah dipupuk dengan Petro Nitrat yang mengandung unsur nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K) yang mudah diserap dan dibutuhkan tanaman holtikultura jenis buah dan umbi. Sayuran dipupuk dengan NPS Petro Niphos yang mengandung garam nitrogen, fosfor dan sulfur, cocok untuk jenis sayuran daun (selada, sawi, bayam dan lainnya) juga untuk fase vegetatif tanaman lain.
Segarnya buah dan sayur menjadi daya tarik masyarakat untuk ikut acara petik dan buah segar secara langsung. Saat dibuka pukul 07.00. Tidak sampai 30 menit, semua buah dan sayur ludes dipetik warga.
Direktur Utama PG Nugroho Christijanto mengatakan petro agrifood expo menjadi ajang pameran produk pertanian melibatkan mitra binaan Petro termasuk petani. Ada belimbing dari Tuban, ada pisang agung dari Lumajang, ada nanas.
Selain itu juga jadi ajang pengenalan alat produksi pertanian termasuk pupuk, obat-obatan hingga, termasuk mesin-mesin pertanian. “Yang tidak kalah penting adalah pameran itu menjadi ajang hiburan bagi warga,” katanya.
Usai Petro Agrifood Expo, warga masih bisa menikmati pameran dan bazar di Gedung Sarana Olahraga Petrokimia mulai Sabtu (21/7/2018) malam hingga Minggu (29/7/2018). Pameran itu melibatkan 425 pengusaha lokal.
Pameran kali ini diramaikan 15 stan kuliner dalam kendaraan (food truck), juga ada 51 stan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) baik di bidang kuliner, mebel, kerajinan, asesoris dan pakaian. “Ini sarana mendukung UMKM dalam memasarkan dan mempromosikan produk unggulannya,” kata Nugroho.
Pameran itu juga menjadi perekat antara perusahaan dan masyarakat sekitar. Yang tidak kalah penting bisa jadi ajang hiburan keluarga, sarana promosi dan pentas seni budaya lokal. Pameran dimeriahkan pentas seni hadrah, pameran lukisan dan karya fotografi.