BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Sesosok mayat bayi perempuan ditemukan warga di aliran sungai di Jalan Panglima Polim, Kelurahan Segala Mider, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung, Lampung, Rabu (1/8/2018). Diduga, bayi tersebut dibuang di sungai sesaat setelah dilahirkan.
Mayat bayi itu pertama kali ditemukan oleh Sunardi (35), seorang buruh bangunan yang juga warga setempat pukul 07.30. Saat itu, Sunardi hendak berangkat bekerja. ”Saya lihat ada mayat bayi mengambang di sungai. Ari-arinya masih menempel,” katanya, Rabu siang.
Dia pun segera melaporkan hal tersebut kepada Sukijo (62), pamannya yang juga warga setempat. Kedua warga itu lalu melaporkan penemuan mayat tersebut kepada polisi.
Aparat dari Kepolisian Sektor Tanjung Karang Barat dan Polres Kota Bandar Lampung segera mengevakuasi mayat bayi tersebut. Jenazah bayi dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek untuk divisum.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Bandar Lampung Komisaris Harto Agung mengatakan, saat ini polisi masih menyelidiki pelaku pembuangan bayi tersebut. Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa sejumlah saksi di sekitar lokasi kejadian.
Dari hasil penyelidikan sementara, kata Harto, tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan di tubuh bayi tersebut. Diduga, bayi itu dibuang dalam kondisi hidup sesaat setelah dilahirkan.
Harto mengungkapkan, penemuan mayat bayi di sekitar lokasi yang sama bukan kali ini terjadi. Sebelumnya, warga juga pernah menemukan sesosok mayat bayi di aliran sungai.
Laporan kasus pembuangan bayi terbanyak terjadi di Kecamatan Tanjung Karang Barat. Secara geografis, kecamatan itu merupakan kawasan padat penduduk. Di sana juga banyak rumah kontrakan dan rumah kos yang disewakan untuk para pekerja yang kemungkinan disalahgunakan untuk praktik mesum atau aborsi.
”Selain itu, lokasi merupakan daerah perbatasan di Kota Bandar Lampung sehingga butuh pengawasan lebih ketat,” kata Harto di Markas Polresta Bandar Lampung.
Dia mengimbau agar kepala desa dan warga sekitar mengawasi orang-orang baru yang ada di lingkungannya. Kepedulian warga terhadap lingkungan turut berkontribusi untuk menekan tindak kriminalitas.