PALEMBANG, KOMPAS - Penyemaian awan hujan mulai diterapkan untuk membasahi kawasan yang lahannya rawan terbakar. Hasilnya, hujan telah mengguyur beberapa daerah rawan kebakaran, termasuk di Palembang. Penerapan teknologi modifikasi cuaca itu terus dilakukan hingga akhir masa Asian Games 2018.
Komandan Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Sri Mulyono Herlambang Kolonel Penerbang Heri Sutrisno, Kamis (2/8/2018), di Palembang, mengatakan, sejak Selasa (24/7/2018), pihaknya sudah menerapkan pola teknologi modifikasi cuaca (TMC) di lima daerah, yakni Palembang, Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Banyuasin, dan Banyuasin. Kini hujan sudah mengguyur beberapa daerah. Berdasarkan pantauan Kompas, Palembang, Musi Banyuasin, dan Banyuasin sudah diguyur hujan dua hari terakhir.
Heri mengatakan, kawasan Muara Medak, Musi Banyuasin, yang terbakar hebat pada Minggu (29/7) kini telah padam. ”Saat pemantauan terakhir, hanya tinggal asap tipis yang masih terlihat,” ucapnya.
TMC dilakukan dengan menyemai awan hujan di beberapa kawasan. Ada dua pesawat CASA yang disiapkan. Satu adalah pesawat milik sipil dengan kapasitas garam yang dapat diangkut sekitar 1 ton, sedangkan satu lagi milik TNI AU yang dapat mengangkut 800 kg garam. Dalam satu hari setiap pesawat terbang dua kali.
Petugas, kata Heri, terus mengamati awan hujan yang ada. Jika ditemukan, baru dilakukan penyemaian. Memasuki bulan Agustus ini, pengamatan semakin ditingkatkan karena intensitas awan hujan diperkirakan menurun.
TMC sebagai upaya untuk membasahi gambut merupakan instruksi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat hadir di Palembang, Selasa (24/7). TMC diharapkan dapat mencegah munculnya bencana asap, terutama selama penyelenggaraan Asian Games di Palembang.
Heri mengatakan, lahan gambut rentan terbakar kembali walau api di permukaan sudah padam. Di dua lokasi yang dibom air, misalnya, sebelumnya sudah pernah terbakar. ”Ada dua kemungkinan, apakah karena masih ada api dalam lahan gambut atau ada oknum yang sengaja membakar,” katanya.
Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Kelas I Kenten Palembang Nandang Pangaribowo mengatakan, berdasarkan pantauan dari citra satelit Himawari, Kamis pagi, wilayah Sumsel masih memiliki potensi awan hujan, terutama di Sumsel bagian utara, seperti Banyuasin dan Musi Banyuasin. Hanya pada Agustus-September ini, jumlah awan hujan diperkirakan terus berkurang mengingat sudah memasuki puncak kemarau.
Pelaksana Tugas Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori menerangkan, hingga saat ini titik panas masih terlihat di Kecamatan Sungai Menang, Ogan Komering Ilir. Upaya pemadaman tetap dilakukan dari darat dan udara. Adapun kebakaran di Kecamatan Muara Medak, Musi Banyuasin, sudah padam. (RAM)