Krisis Air Bersih di Temanggung Meluas, Persediaan Bantuan Kian Menipis
Oleh
Regina Rukmorini
·2 menit baca
TEMANGGUNG, KOMPAS — Krisis air bersih di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, kian meluas. Persediaan air bersih yang telah disiapkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebagai stok bantuan air kini kian menipis.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Gito Walngadi mengatakan, dari 450 tangki air yang disiapkan untuk kebutuhan hingga Oktober, sebanyak 280 tangki air bersih telah disalurkan kepada warga di daerah yang mengalami krisis air.
”Dengan melihat banyaknya daerah yang membutuhkan saat ini, sisa stok 170 tangki air akan segera habis untuk memenuhi kebutuhan warga hingga minggu depan saja,” ujarnya, Senin (6/8/2018).
Menyikapi kondisi tersebut, Gito mengajukan permintaan bantuan air bersih dari BPBD Jawa Tengah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dari kedua institusi tersebut, dia mengajukan permintaan sedikitnya 1.000 tangki lagi.
Sembari menunggu bantuan tersebut, BPBD Kabupaten Temanggung berupaya mencari tambahan bantuan dari pihak lain.
”Kami berupaya mencari bantuan dari perusahaan swasta agar bantuan air bisa dikucurkan melalui program CSR (tanggung jawab sosial perusahaan) mereka,” ujarnya.
Permintaan dan jumlah daerah yang mengalami kekeringan, menurut Gito, saat ini terus bertambah. Jika sebelumnya permintaan bantuan air bersih hanya datang dari sembilan dusun di lima desa di tiga kecamatan, mulai Agustus ini krisis air semakin meluas. Jumlah total daerah penerima bantuan air bersih menjadi 19 dusun, yang tersebar di tujuh desa di empat kecamatan.
Seiring dengan hal itu, pengiriman bantuan air bersih yang sebelumnya hanya 12 tangki per hari mulai minggu ini bertambah menjadi lebih dari 20 tangki per hari. Satu tangki berkapasitas 5.000 liter air.
Kepala Seksi Logistik BPBD Kabupaten Magelang Nur Hadianta mengatakan, terhitung sejak Juli hingga sekarang, bantuan air bersih di Kabupaten Magelang terus disalurkan kepada warga di 10 dusun di enam desa di Kecamatan Salaman dan Borobudur. Bantuan air yang diberikan kepada warga mencapai enam tangki per hari.
Saat ini, menurut dia, jumlah tangki air yang disalurkan kepada warga lebih dari 100 tangki. Persediaan air bersih di Kabupaten Magelang masih mencukupi karena tahun ini telah disiapkan stok sebanyak 500 tangki.
Rohadi, salah seorang perangkat Desa Kembanglimus di Kecamatan Borobudur, menyebutkan, Kembanglimus adalah desa yang tiap tahun selalu rutin mengalami krisis dan mendapatkan bantuan air bersih pada musim kemarau. Bantuan air yang diterima dari BPBD saja, menurut dia, sebenarnya masih belum mencukupi kebutuhan.
”Walaupun sudah mendapatkan bantuan air dari BPBD, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga biasanya masih harus menambah dengan mengambil air dari mata air di tepi sungai di lain desa,” lanjutnya.