SURABAYA, KOMPAS - Sebanyak 250 takmir masjid mendapat pelatihan penyembelihan hewan kurban sesuai syariat Islam. Pelatihan selama dua hari terakhir ini bertujuan mendukung kelancaran perayaan Idul Adha.
Pelatihan berlangsung di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga dan Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya, Sabtu (5/8/2018) dan Minggu. Di sini, takmir masjid dilatih teknik merobohkan sapi, menyembelih, dan pengelolaan limbah hewan kurban.
Direktur Jasa dan Niaga PD RPH Surabaya Bela Bima Ferial Java mengatakan, pelatihan diberikan karena mungkin masih ada petugas penyembelih yang kurang paham dengan penyembelihan yang benar. Masih ditemukan sejumlah kekeliruan dalam penyembelihan yang biasanya terjadi dalam teknik merobohkan hewan kurban.
Cara merobohkan yang kurang tepat membuat hewan kurban, terutama sapi, tertekan dan ketakutan. Beberapa kali terjadi hewan kurban sebelum disembelih mengamuk dan lepas kendali, bahkan menyerang orang-orang di sekitarnya. ”Kondisi hewan kurban tidak boleh stres saat disembelih karena bisa berdampak pada kualitas dagingnya,” kata Bela.
Tahun lalu, ada 14.161 hewan kurban yang masuk Surabaya. Jumlah itu terdiri dari 3.277 sapi dan 10.884 kambing. Hewan kurban berasal dari peternak di Surabaya dan Pulau Madura.
Pemeriksaan
Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur Wemmi Niamawati mengatakan, semua pemerintah kabupaten/kota telah berkomitmen menyiapkan petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban. Pemeriksaan akan berlangsung H-5 sampai H+3 Idul Adha. ”Total ada 970 petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban yang akan bertugas nantinya,” kata Wemmi.
Petugas terdiri atas kalangan dokter hewan pada instansi pemerintah dan kampus-kampus di Jatim. Petugas akan mendatangi seluruh lokasi penjualan hewan kurban di setiap kabupaten/kota. Mereka ingin memastikan dan memberi jaminan kepada masyarakat bahwa hewan kurban untuk Idul Adha benar-benar sehat dan aman.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya Joestamadji mengatakan telah menyiapkan 80 petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban di lokasi penjualan dan di masjid-masjid untuk Idul Adha. Petugas pemeriksa diperlukan untuk mencegah keberadaan hewan kurban yang berpenyakit dan berpotensi menular hingga ke manusia. (SYA/BRO)