Tenaga Medis Dikirim ke Lombok
SURABAYA, KOMPAS — Bantuan dari instansi dan lembaga dari sejumlah provinsi terus mengalir untuk korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
TNI mengirim Rumah Sakit Terapung (RST) KRI dr Soeharso-990 dan Yayasan Ksatria Medika Airlangga mengirim RST Ksatria Airlangga. Dua RST diberangkatkan dari Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/8/2018), menuju Lombok dan diperkirakan tiba di Pelabuhan Carik, Lombok Utara, Selasa (7/8).
Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II Laksamana Pertama Erwin S Aldedharma mengatakan, KRI dr Soeharso membawa 153 personel medis dan obat-obatan. "Ada dokter umum, dokter spesialis, dan perawat," ucapnya.
Selain bantuan medis, KRI dr Soeharso juga membawa alat berat, di antaranya dumptruck, crane cargo, selfloader, backhoe loader,forklift, penjernih air, dan lampu menara. Ada 100 personel TNI ikut diberangkatkan untuk membantu pengungsi.
Ketua Tim Acu Pertama RST Ksatria Airlangga Christrijogo Sumantono menyatakan, pihaknya mengirim tim dokter anestesi, dokter bedah, dokter ortopedi, dan dokter umum.
Sementara itu, Pemerintah Kota Surabaya memperpanjang posko peduli gempa Lombok setelah terjadi gempa susulan bermagnitudo M 7,0 pada Minggu malam. Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya Eddy Christijanto, warga bisa menyalurkan bantuan hingga waktu yang belum ditentukan. Sejak dibuka seminggu lalu hingga Senin siang, bantuan yang terkumpul Rp 618 juta.
Universitas Hasanuddin dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga mengirim tim dokter, perawat, dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk membantu warga dan korban bencana gempa bumi di Lombok. Tim membawa peralatan medis dan obat-obatan.
Demikian juga Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali, mengirimkan tim medis yang terdiri dari dokter spesialis, dokter residen, dan perawat. Mereka membawa peralatan dan obat-obatan.
Dari Jakarta, pasukan Brimob dan tim kesehatan Polri sebanyak 215 orang diberangkatkan ke lokasi gempa di Lombok, Senin. Pasukan dilepas Asisten Operasi Kapolri Inspektur Jenderal Deden Juhara di Markas Polresta Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Menurut Deden, pasukan Brimob akan membantu distribusi bantuan logistik berupa makanan, selimut, dan tenda.
Adapun Kepolisian Daerah Jawa Timur mengirimkan 207 anggota Brimob dan 7 petugas medis ke Lombok.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengirim 20 relawan ke Lombok. Mereka akan membantu evakuasi, termasuk menyiapkan tenda darurat untuk pengungsi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng juga mengirim bantuan peralatan dan kebutuhan pengungsi korban gempa senilai Rp 199 juta.
Bantuan DKK
Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) siap menyalurkan bantuan dari pembaca harian Kompas antara lain berupa air mineral, beras, telur dan lauk pauk lain, makanan ringan, alat tulis, perlengkapan mandi, selimut, dan terpal ke Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur. Senin siang, sebagian bantuan diserahkan kepada korban gempa di Desa Batuyang, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur.
Sementara itu, Kementerian Sosial mengerahkan personel Tagana, Kampung Siaga Bencana (KSB), dan para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di wilayah NTB, Bali, dan Jatim untuk membantu korban gempa. "Seluruh Tagana dan Pendamping PKH di NTB dan Bali agar segera konsolidasi dan saling info tentang kondisi di wilayahnya. Tetap tenang dan semangat kemanusiaan terjaga," kata Menteri Sosial Idrus Marham, Senin, di Jakarta.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan, bantuan kebutuhan dasar bagi warga terdampak gempa mulai disalurkan, di antaranya selimut, tenda, makanan siap saji, dan layanan trauma healing kepada warga.
Selain dari dalam negeri, bantuan juga datang dari negara tetangga Australia. Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop menyampaikan rasa simpati mendalam terhadap Indonesia, khususnya bagi masyarakat yang terdampak bencana gempa di NTB. Menurut Bishop, Senin, di Denpasar, bantuan Australia disalurkan melalui Palang Merah Indonesia.
Bishop akan menghadiri konferensi regional Bali Process 2018 di Nusa Dua, Badung, Selasa (7/8). Bishop berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia, pemda, dan kepolisian yang membantu evakuasi warga Australia yang ada di NTB.
"Menteri Dalam Negeri Australia Peter Dutton dan beberapa delegasi dari Australia sedang di Lombok ketika gempa terjadi," kata Bishop. Mereka kini sudah berada di Bali. Bali yang juga kena getaran gempa melakukan antisipasi. Sejak Minggu, BPBD Bali mendirikan dua tenda di kompleks RSUP Sanglah.
Gubernur Bali I Made Mangku Pastika mengimbau pengelola rumah sakit di Bali agar menyiapkan peralatan medis dan peralatan penunjang portabel yang dapat dipindahkan sewaktu-waktu sebagai antisipasi penanganan pasien di luar gedung rumah sakit.
(SYA/REN/WAD/NIK/WHO/E05/E21/ELN/COK)