Masyarakat di sejumlah daerah terus menggalang solidaritas untuk membantu masyarakat di Lombok, NTB, yang tertimpa gempa. Ada yang berupa uang, makanan, dan kebutuhan lain.
SURABAYA, KOMPAS Gempa bumi yang mengguncang Lombok dan Bali membangkitkan solidaritas nasional, termasuk di Jawa Timur. Solidaritas diperlihatkan dengan pengiriman bantuan makanan, minuman, obat-obatan, pakaian, tenaga kesehatan, dan tim penanganan dampak gempa bumi.
Dinas Sosial Jatim, Selasa (7/8/2018), di Surabaya, memberangkatkan 20 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk membantu penanganan dampak gempa bumi di Lombok Utara. Tim membawa sebagian bantuan berupa mi instan, sarden, ikan, bumbu, tempat tidur lipat (velbed), paket kebutuhan keluarga, paket kebutuhan anak-anak, selimut wol, tenda gulung, tenda pengungsi, dan tenda keluarga.
Tim berangkat dengan menaiki satu truk dan satu mobil untuk pencarian dan pertolongan (SAR). Tim ini akan bertugas di Lombok Utara, wilayah yang terparah terkena gempa bumi. ”Di lokasi, mereka akan bertugas selama seminggu, lalu akan diganti dengan anggota baru yang kami kirim dari sini (Surabaya),” kata Kepala Dinas Sosial Jatim Sukesi. Jika dampak bencana sudah teratasi atau situasi dan kondisi dianggap kondusif, anggota Tagana Jatim akan diminta pulang.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga mengirim tim identifikasi rumah warga terdampak gempa bumi untuk kepentingan renovasi kembali. Ketua Laboratorium Beton Teknik Sipil ITS Prof Priyo Suprobo mengatakan, tim yang berangkat merupakan para pengajar dan aktif di Pusat Studi Kebumian Bencana dan Perubahan Iklim. ”Ini tim gabungan dengan tujuan membantu warga di sana mengevaluasi rumah setelah terdampak bencana. Perlu dipetakan mana yang masih layak huni, mana yang harus diperkuat, mana yang berbahaya atau tidak boleh ditempati,” ujar mantan Rektor ITS itu.
Di Lombok, lanjut Priyo yang juga Ketua Senat Akademik ITS, tim akan bekerja sama dengan tim dari Universitas Mataram (Unram). Mereka harus berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada warga bagaimana membangun rumah dengan struktur tahan gempa. ITS juga akan menyerahkan perangkat lunak rapid visual screening ITS untuk membantu tim Unram dalam mitigasi bangunan tahan gempa.
Adapun Pemerintah Kota Surabaya telah membuka posko penggalangan bantuan untuk gempa Lombok sejak Minggu (29/7). Sejak gempa terkini yang mengakibatkan puluhan warga tewas, posko dibuka di kawasan Balai Kota Surabaya. Di posko ini, bantuan dari warga, PNS, dan siswa dikumpulkan. Sampai Selasa siang, bantuan dana yang terkumpul lebih dari Rp 620 juta. Dana tunai akan disalurkan untuk pembangunan sekolah.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memutuskan bantuan dana dari berbagai kalangan itu akan dipakai untuk membangun gedung SD. ”Pemkot akan membangun SD sebagai pengganti gedung yang hancur diguncang gempa supaya anak-anak di Lombok segera bisa sekolah kembali,” kata Risma.
Di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, puluhan pemuda membuat aksi solidaritas dan penggalangan dana untuk para korban gempa bumi di NTB. Sebelumnya, pada Senin malam mereka membakar lilin dan melakukan doa bersama untuk para korban gempa. Mereka merupakan gabungan dari sedikitnya 36 organisasi dan lembaga kepemudaan di Kalteng.
Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Palangkaraya Saman mengungkapkan, duka korban gempa di Lombok merupakan duka bersama. Ia berharap, melalui aksi yang juga dilaksanakan di banyak daerah bisa menjadi pemantik semangat para korban untuk bisa bertahan dan melalui cobaan tersebut.
Kepala Kepolisian Daerah Kalteng Inspektur Jenderal Anang Revandoko mengatakan telah mengirimkan sejumlah bantuan makanan, obat-obatan, barang kebutuhan pokok, sarung, selimut, pembalut, dan diaper. Semua barang tersebut diangkut menggunakan lima truk milik Polda Kalteng yang dikawal 35 personel polisi. Kelima truk itu menempuh perjalanan darat dari Palangkaraya melalui berbagai pelabuhan penyeberangan hingga tiba di Lombok.