Blitar Kekeringan, Pemda Terus Salurkan Air Bersih kepada Warga
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
BLITAR, KOMPAS — Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, masih terus memberikan bantuan air bersih kepada warga yang mengalami krisis air. Sejauh ini sudah ada 11 dusun di sembilan desa di empat kecamatan yang mengalami krisis air bersih.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Heru Irawan, Jumat (10/8/2018), mengatakan, desa yang di wilayahnya mengalami krisis air antara lain Wonotirto dan Ngadipuro (Kecamatan Wonotirto); Tugurejo (Wates); Sumberkembar dan Salamrejo (Binangun); serta Panggungrejo, Kalitengah, dan Balrejo (Panggungrejo).
”Bantuan air masih terus diberikan sampai kebutuhan air bersih mereka tercukupi,” katanya. Bantuan air bersih diberikan sejak pertengahan Juli lalu. Menurut Heru, pihaknya juga masih menetapkan status darurat kekeringan sampai musim hujan datang.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Malang juga tengah bersiap melayani warga yang minta bantuan air bersih. Sejumlah persiapan yang telah dilakukan antara lain menyiapkan armada truk tangki untuk mendistribusikan air. Namun, sampai saat ini belum ada permintaan bantuan air bersih dari warga.
Sebelumnya, Sekretaris BPBD Kabupaten Malang Bagyo Setiono mengatakan, pihaknya telah memetakan daerah mana saja di Kabupaten Malang yang rawan krisis air. Beberapa kecamatan yang rawan kekeringan adalah Sumbermanjing Wetan, Pagak, Gedangan, Bantur, Lawang, Kalipare, dan Sumberpucung.
Dihubungi secara terpisah, Jumat siang, Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Klimatologi Karangploso Anung Suprayitno membenarkan bahwa saat ini merupakan puncak musim kemarau. Pihaknya memprediksi sebagian besar wilayah Jawa Timur baru akan memasuki musim hujan pada November mendatang.