Sampah Karung dan Plastik Kotori Laut di Sekitar Pulau Sangiang
Oleh
Dwi Bayu Radius
·2 menit baca
SERANG, KOMPAS — Gabungan komunitas penyelam membersihkan laut di sekitar Pulau Sangiang, Desa Cikoneng, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Banten. Dasar laut itu dipadati terumbu karang yang perlu dilestarikan dengan dibersihkan dari sampah.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banten Kolonel Laut (P) Baroyo Eko Basuki seusai kegiatan itu, Sabtu (11/8/2018), mengatakan, pihaknya mengerahkan sekitar 10 penyelam untuk memunguti sampah. Selain itu, tujuh komunitas penyelam dilibatkan.
Komunitas-komunitas itu adalah Banten Diving Club, Samsara Eco Diver, Badak Diving Club, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sekolah Tinggi Perikanan Serang, PT Krakatau Daya Listrik, serta Pramuka Saka Bahari. Jumlah total penyelam yang membersihkan laut sekitar 30 orang.
”Laut di sekitar Pulau Sangiang adalah salah satu lokasi menyelam di Banten. Penyebab kerusakan terumbu karang adalah sampah,” kata Baroyo.
Sampah yang banyak ditemukan antara lain karung, plastik, dan styrofoam. Selain menghambat pertumbuhan terumbu karang, sampah-sampah itu juga merusak keindahan.
”Penyelam yang mau menikmati keindahan terumbu karang malah melihat karung dan plastik. Sampah perlu dibersihkan agar kelestarian terumbu karang terjaga,” ujarnya. Asal sampah itu bermacam-macam, seperti dari kapal, permukiman, dan sungai.
Baroyo mengatakan, warga perlu diedukasi agar tidak membuang sampah sembarangan. Pulau Sangiang seluas 788 hektar berjarak sekitar 4 mil laut (7,4 kilometer) dari kawasan wisata Anyer, Kabupaten Serang, dengan waktu tempuh sekitar satu jam menggunakan kapal.