PALEMBANG, KOMPAS - Pemerintah mengevaluasi kesiapan kereta ringan (LRT) Palembang setelah tiga kali terjadi kereta berhenti mendadak. Kasus terakhir terjadi pada Minggu (12/8/2018).
Evaluasi dilakukan terkait prosedur evakuasi penumpang dan sistem pengoperasian kereta. Pemerintah belum bisa menjamin pada perhelatan Asian Games tidak akan ada kendala teknis yang menyebabkan kereta berhenti mendadak.
Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro, Senin, mengatakan, LRT berhenti mendadak, Minggu, karena lepasnya kabel current collector device (CCD). Hal ini membuat asupan listrik ke kereta terhambat dan membuat sistem pengoperasian kereta mati total.
Saat mulai dioperasikan pada 1 Agustus, kereta mengalami gangguan teknis. Hal itu terulang pada 10 Agustus. Pada 1 Agustus, kereta berhenti lantaran sensor pintu kereta terlalu sensitif. Sementara pada 10 Agustus kereta berhenti karena ada masalah persinyalan.
”Kami akui masih ada beberapa kendala teknis dalam pengoperasian LRT. Hal ini terjadi karena LRT merupakan produk pertama dan kami dikejar waktu untuk pengoperasian,” ujar Budi.
Pada Minggu, kereta berhenti mendadak sekitar pukul 17.30 di antara Stasiun Polresta Palembang dan Stasiun Jakabaring dalam perjalanan dari Stasiun Direktorat Jenderal Perkeretaapian menuju Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II. Sistem kelistrikan kereta mati sekitar satu jam. Para penumpang dievakuasi melalui gang (walkway )di pinggir rel.
”Kami memiliki dua prosedur evakuasi penumpang, yaitu menarik kereta yang bermasalah dan menurunkan penumpang agar berjalan di walkway dan turun di stasiun terdekat melalui tangga darurat,” katanya.
Namun, sistem evakuasi kereta belum optimal. Saat kereta bermasalah pada Minggu, lebih dari 30 menit penumpang tertahan di dalam kereta dengan AC dan lampu kereta mati total. Belum semua stasiun beroperasi optimal sehingga evakuasi penumpang menjadi kendala.
Budi menjelaskan, perlu ada evaluasi terkait prosedur evakuasi penumpang. Idealnya, 15-20 menit setelah kereta mati total, penumpang harus segera diarahkan keluar dari kereta.
Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan, koordinasi antarpetugas masih perlu dibenahi dalam evakuasi.
Tak bisa menjamin
Zulfikri belum bisa menjamin selama Asian Games 2018 tidak akan ada kendala teknis. ”Kami akan melakukan evaluasi setiap hari terkait LRT. Hal yang terpenting, kami mengutamakan keselamatan penumpang,” ujarnya.
Pejabat Pembuat Komitmen LRT Palembang Suranto mengatakan, matinya arus listrik di rel berdampak pada matinya rangkaian kereta lain di satu seksi. Saat itu, ada tiga kereta berhenti secara bersamaan. Karena itu, kereta tidak bisa ditarik kereta lain.
Aida Suryanti dari Humas PT KAI Divre III Palembang menyatakan animo masyarakat cukup besar. Sejak dioperasikan untuk umum, LRT Palembang sudah mengangkut 85.781 penumpang. Dalam sehari, kereta bisa mengangkut 3.000 penumpang. Di akhir pekan bisa 10.000 orang per hari.