PURWOKERTO, KOMPAS — Purwokerto dengan Purbalingga semakin terintegrasi dengan diresmikannya 14 bus rapid transit atau BRT transjateng koridor 1 Purwokerto-Purbalingga oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada Senin (13/8/2018). Diharapkan transportasi publik ini semakin mempermudah dan mempernyaman mobilitas warga.
”Selama ini, angkutan umum yang sudah penuh akan dipenuh-penuhin melebihi batas. Kalau penumpangnya kurang, akan ngetem (berhenti menunggu penumpang) hingga waktunya molor. Dengan adanya transjateng, pelayanan akan lebih baik,” kata Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Profesor Suliyanto, Senin.
Suliyanto menyampaikan, bus transjateng ini dapat memperlancar mobilitas para karyawan, buruh, dan pelajar karena rute yang dilalui dari Purbalingga sampai Purwokerto melewati banyak sekolah dan pabrik. Meski demikian, angkutan umum yang ada di masing-masing kota masih perlu ditingkatkan.
”Transportasi umum di dalam kota masih kurang baik. Orang masih berpikir nanti di dalam kota akan pakai angkutan apa. Kalau tidak pakai transportasi online, orang masih menggunakan kendaraan pribadi,” ujarnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, dalam peresmian, mendorong masyarakat memanfaatkan transportasi publik ini agar penggunaan kendaraan pribadi dapat dikurangi serta meminimalkan kecelakaan.
”Saya concern betul pada pelajar, buruh, dan senior citizen, termasuk veteran, agar bisa mendapatkan akses yang gampang. Mudah-mudahan ini membantu kelancaran transportasi di Banyumas Raya,” kata Ganjar.
Budi mengatakan, secara nasional pada 2018 ini pihaknya sedang melakukan pengadaan 280 BRT dan tahun depan ada sekitar 400 unit. ”Pemerintah pusat mendorong kota-kota besar yang sudah terhubungkan agar memperbaiki layanan angkutan umumnya untuk mengurangi angka kecelakaan dan ini juga tugas pemerintah untuk melayani masyarakat,” kata Budi.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Satriyo Hidayat mengatakan, jarak tempuh rata-rata bus transjateng Purwokerto-Purbalingga ini 33,8 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 90 menit. ”Jarak antarbus 15-20 menit. Waktu naik atau turun penumpang di halte sekitar 30 detik, kecepatan rata-rata 30-40 km per jam. Waktu operasional mulai 05.30 sampai 19.00,” kata Satriyo.
Satriyo mengatakan, tarif penumpang umum Rp 4.000. Tarif untuk buruh, pelajar, dan veteran Rp 2.000. Pada Agustus ini baru ada delapan bus yang beroperasi dan pada September ada enam bus baru dan bisa beroperasi.
”Dengan mulai beroperasinya BRT transjateng Koridor 1 Purwokerto-Purbalingga, kami berharap masyarakat dapat merasakan angkutan umum massal yang murah, nyaman, aman, dan melayani secara teratur,” katanya.
Saat ini ada 43 shelter atau pemberhentian bus yang dipasang oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah dan empat shelter yang dipasang oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas. Bus ukuran sedang ini dapat mengangkut 40 orang dengan rincian 20 orang duduk dan 20 orang berdiri.
Bus berpendingin udara ini dihiasi dengan gambar obyek wisata yang ada di sekitar Purbalingga dan Banyumas, seperti Baturraden, Owabong, dan di Jawa Tengah secara umum. Selain itu, bus juga dihiasi motif batik kawung khas Banyumas dan batik Goa Lawa khas Purbalingga.
Koridor 1 transjateng rute Purwokerto-Purbalingga untuk wilayah Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap-Kebumen) ini dimulai dari Terminal Bulupitu Purwokerto-Jalan Sultan Agung ke Sokaraja-menuju Purbalingga melewati Klahang dan SMA N 1 Sokaraja-Terminal Purbaligga-Taman Usman Janatin-SMP N 2 Purbalingga-dan Terminal Bukateja.
Adapun dari Purbalingga rutenya dari Terminal Bukateja-SMP N 2 Purbalingga-Taman Usman Janatin-Sokaraja-melalui Jalan Suparjo Rustam-RSUD Margono-Air Mancur-Jalan Gerilya-Taman Andhang Pangrenan-Jalan S Parman-Simpang Sutosuman-Jalan Jenderal Soedirman-Alun-Alun Purwokerto-Bank BRI-Pasar Manis-Jalan Gatot Subroto-Tugu Merdeka-Jalan Jenderal Soedirman-Jalan S Parman-Jalan Gerilya-Terminal Bulupitu Purwokerto.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.