BA’A, KOMPAS - Membangun wilayah perbatasan harus dengan hati nurani sehingga hasilnya benar-benar dinikmati masyarakat. Membangun dari pinggiran merupakan komitmen pemerintah menyejahterahkan masyarakat perbatasan sebagai warga terdepan NKRI. BUMN diminta membantu masyarakat perbatasan agar keluar dari keterbatasan.
Sarana jaringan telekomunikasi dan fasilitas penerangan listrik, air bersih, kesehatan, dan pendidikan wajib dinikmati karena merupakan kebutuhan dasar warga sekaligus sarana perekat rasa kebangsaan. Masyarakat perbatasan harus bisa menjalin komunikasi dengan warga di tempat lain dengan mudah.
Hal tersebut ditegaskan Menteri BUMN Rini Soemarno saat meresmikan pusat listrik tenaga surya (PLTS) dan jaringan dasar telekomunikasi (BTS) di Desa Oebela, Kecamatan Rote Barat Laut, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, 33 kilometer dari Baa, Senin (14/8/2018). ”Kehadiran menara BTS dan PLTS di Desa Oebela merupakan salah satu bukti bakti Telkomsel, PT LEN Industri, dan BUMN lain. Masih ada program unggulan lain ke depan, disesuaikan dengan program kerja bupati terpilih,” kata Rini.
Pada kesempatan itu, Rini memperkenalkan pejabat BUMN yang hadir memberikan bantuan bagi kesejahteraan masyarakat perbatasan, khususnya Desa Oebela dan sekitarnya. Sembilan BUMN, yaitu PT PLN (Persero), Bank BNI, Bank Mandiri, ASDP, Pertamina, BRI, Pegadaian, Telkom, dan PT LEN Industri, menyumbang sarana dan prasarana pembangunan bagi warga Desa Oebela dan sekitarnya Rp 2,183 miliar.
Sumbangan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) itu berupa lampu penerangan jalan umum, pompa air tenaga surya, lampu sehen, MCK desa, alat produksi gula aren, gerobak motor, kompresor, dan pos pemantau perbatasan. CSR ini khusus diberikan BUMN kepada masyarakat pulau terdepan dari NKRI. Bantuan itu sebagai upaya mengatasi masalah kemiskinan dan keterbelakangan di perbatasan.
”Membangun perbatasan selalu sesuai hati nurani dan kebutuh warga. Jangan sampai bantuan-bantuan itu jadi mubazir karena berbagai faktor. Studi kelayakan selalu disatukan dengan kebutuhan riil warga,” katanya.
Dirut PT LEN Industri Zakky Gamal Yasin mengatakan, PT LEN bersama Kementerian Komunikasi dan Informasi membangun satu sistem jaringan komunikasi di perbatasan guna mempercepat pelayanan, mengatasi bencana secara cepat, meningkatkan pembangunan infrastruktur, dan mendorong investasi di perbatasan.
”Kami berencana membangun 383 sistem jaringan komunikasi di seluruh Indonesia, termasuk pulau terluar, seperti Rote Ndao. Khusus tahun ini dibangun 59 unit di seluruh Indonesia dan secara simbolis dilakukan di Desa Oebela ini,” kata Zakky.
Bupati Rote Ndao Lens Haning mengatakan, Desa Oebela ujung barat laut Pulau Rote berbatasan dengan Australia dan Timor Leste. Rote Ndao memiliki luas 143 kilometer persegi dengan jumlah penduduk 143 juta jiwa, tersebar di 10 kecamatan dan 112 desa.
Setelah Presiden Joko Widodo tiba, Rote Ndao mulai mendapat sejumlah fasilitas dari pemerintah, termasuk pembangunan sistem jaringan komunikasi dan lainnya. ”Pemda dan masyarakat Rote Ndao berharap bantuan itu berkelanjutan,” ujarnya.
Menteri Rini dalam kesempatan ini juga melepas siswa Mengenal Nusantara dari Kupang ke provinsi lain. (KOR)