SEMARANG, KOMPAS — Pengembangan Tol Semarang-Batang di Jawa Tengah, yang merupakan bagian dari Trans-Jawa, akan melibatkan Universitas Diponegoro, Semarang. PT Jasa Marga Semarang-Batang, selaku pengelola jalan tol, berupaya menggandeng kalangan perguruan tinggi karena memiliki berbagai ahli pada multidisiplin ilmu.
Kamis (16/8/2018), di kampus Universitas Diponegoro (Undip), rencana kerja sama PT Jasa Marga Semarang Batang (JSB) dan Undip tertuang dalam nota kesepahaman (MOU). MOU tersebut ditandatangani Direktur Utama PT JSB Arie Irianto dan Rektor Undip Yos Johan Utama.
Arie mengatakan, konsesi Tol Semarang-Batang berdurasi 45 tahun, 2016-2061. Dalam perjalanannya, diyakini akan banyak dinamika. ”Kami sebagai praktisi usaha mengharapkan ada kerja sama untuk menangani sejumlah hal yang bakal terjadi, baik teknis maupun nonteknis, di kemudian hari,” ujarnya.
Salah satu contohnya terkait potensi longsor di sekitar ruas tol. Harapannya, nanti ada teknologi yang dapat membantu mendeteksi potensi longsor di sekitar tol demi keamanan pengguna jalan. Tenaga-tenaga ahli dari Undip diyakini mampu ikut membantu mengatasi permasalahan.
Selain itu, teknologi yang bakal dibutuhkan terkait pemeliharaan jalan dan jembatan. ”Pencatatan terkait kondisi jembatan, misalnya, sejak dibangun hingga usia sekian tahun. Pasalnya, di Indonesia, pemeliharaan konstruksi masih perlu dibenahi. Nantinya akan ada pemantauan berkala,” kata Arie.
Arie menambahkan, pihaknya akan membuka kesempatan kepada para mahasiswa Undip untuk menyicipi pengalaman terkait konstruksi jalan tol, mulai dari fase pengadaan tanah, konstruksi, operasional, hingga dampak-dampak sosial yang timbul. Jadi, ilmu tak hanya didapat dari dalam kelas.
Adapun Tol Semarang-Batang, sepanjang 75 kilometer, merupakan salah satu proyek strategis nasional yang melewati Kabupaten Batang, Kendal, dan Kota Semarang. Saat ini kemajuan pengadaan lahan mencapai 84 persen, sedangkan konstruksi 86 persen. Akhir 2018, ditargetkan Tol Semarang-Batang dapat beroperasi.
Rektor Undip Yos Johan Utama menyambut baik nota kesepahaman antara pihaknya dan PT JSB. Menurut Yos, banyak hal yang bisa disumbangkan Undip. Tak hanya terkait konstruksi, tetapi juga di bidang hukum atau ilmu komunikasi dan kehumasan.
Yos mencontohkan, Undip sebelumnya bekerja sama dengan PT Angkasa Pura I terkait alat pendeteksi ketinggian genangan air pada landas pacu Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang. ”Kami berharap hal-hal serupa nanti akan dikerjasamakan dengan Jasa Marga Semarang-Batang,” ujarnya.
Adapun nota kesepahaman antara PT JSB dan Undip berdurasi lima tahun dan nantinya berpotensi diperbarui. Sejumlah perjanjian kerja sama direncanakan disepakati antara kedua instansi tersebut dan memuat berbagai hal yang lebih detail.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sri Puryono menuturkan, sejumlah tol yang masuk dalam percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional harus segera dilaksanakan, termasuk Tol Semarang-Batang. Namun, masyarakat, dalam hal ini usaha kecil dan mikro diharapkan tak hanya jadi penonton. Undip pun diharapkan terlibat dalam pengembangannya.