Terminal Harjamukti, Cirebon, Dirancang Miliki Restoran dan Hotel
Oleh
Abdullah Fikri Ashri
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Kementerian Perhubungan akan mengembangkan Terminal Harjamukti di Kota Cirebon, Jawa Barat, sebagai terminal modern. Dengan demikian, terminal tidak hanya menjadi tempat keberangkatan bus, tetapi juga dilengkapi dengan restoran hingga hotel.
”Tahun ini, Terminal Harjamukti mulai dikembangkan melalui skema KSP (kerja sama pemanfaatan) dengan pihak swasta. Minggu depan, rancangannya sudah selesai. Jadi, terminal juga menjadi pusat bisnis. Ada perkantoran, pusat perbelanjaan, hingga hotel,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi saat berkunjung ke Kota Cirebon, Rabu (15/8/2018).
Terminal Harjamukti yang berada di Jalan Jenderal Ahmad Yani di jalur pantura selama ini merupakan tempat keberangkatan dan kedatangan bus angkutan antarkota serta angkutan antara kota dan provinsi. Bus asal Jakarta hingga Jawa Tengah dan Jawa Timur juga singgah di terminal tersebut.
Dengan pengembangan skema KSP, terminal seluas 3,7 hektar itu akan menjadi salah satu pusat bisnis. Pihak swasta dapat menyewa lahan dan membangun tempat perbelanjaan hingga hotel. ”Mereka bisa menyewanya hingga 30 tahun. Biaya sewa belum ditentukan. Kebutuhan dana pembangunan sekitar Rp 300 miliar sampai Rp 400 miliar,” kata Budi.
Terminal Harjamukti menjadi terminal kedua yang dikembangkan dengan konsep KSP. Sebelumnya, Terminal Tirtonadi di Solo, Jawa Tengah, telah dikembangkan. Kemenhub, menurut rencana, akan mengembangkan dua terminal lagi. Namun, lokasinya belum dapat dipastikan.
Budi optimistis, Terminal Harjamukti dapat dikembangkan sebagai pusat bisnis baru. Apalagi, konektivitas Cirebon dan Jakarta semakin baik sejak beroperasinya Jalan Tol Cikopo-Palimanan pertengahan 2015. Jalan tol itu memangkas waktu perjalanan yang sebelumnya melintasi pantura lebih dari 5 jam menjadi 2,5 jam. Cirebon pun menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah timur Jabar.
Terminal Harjamukti juga melayani angkutan ke Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka, sekitar 60 kilometer dari terminal. Bandara tersebut saat ini melayani penerbangan untuk Kertajati-Surabaya dan sebaliknya sekali sehari.
”Dengan pengembangan ini, terminal akan menjadi pusat pertemuan untuk masyarakat, seperti bandara,” ujar Kepala Terminal Harjamukti Edi Kurniadi. Dia optimistis, pengembangan terminal juga meningkatkan bus yang beroperasi di terminal. Saat ini, 150-200 bus beroperasi di terminal.
Chairul Izan (28), warga Cirebon, menyambut baik pengembangan Terminal Harjamukti. ”Namun, ada yang harus dibenahi, yakni keberadaan calo. Saat calon penumpang tiba di terminal, ada calo yang mengerumuni untuk menawarkan bus. Tetapi, saat naik, harganya enggak jelas. Seharusnya, pembelian tiket harus secara online,” ujarnya.