SIDOARJO, KOMPAS — Kawasan wisata Pantai Tlocor, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, dipenuhi sampah berbahan baku plastik. ”Gerakan Menghadap ke Laut” yang digelar dengan melibatkan ratusan orang berhasil mengumpulkan 55 karung sampah, dengan 21 karung di antaranya berupa sampah plastik keras dan plastik lunak.
Gerakan Menghadap ke Laut merupakan aksi bersama yang diinisiasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Aksi ini merupakan ekspresi kepedulian terhadap kondisi laut Nusantara. Wujudnya berupa aksi bersih-bersih kawasan pantai dan laut di 73 lokasi di Indonesia, salah satunya Pantai Tlocor.
Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Surabaya I Muhlin mengatakan, gerakan bersih-bersih di Pantai Tlocor melibatkan 232 orang, antara lain taruna Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, pegawai BKIPM Surabaya I, masyarakat umum, dan karang taruna Kecamatan Jabon.
”Hasilnya, dalam waktu dua jam setengah, terkumpul 55 karung sampah. Sebanyak 21 karung di antaranya merupakan sampah plastik keras dan sampah plastik lunak. Selain itu, ada empat karung sampah karet dan styrofoam serta lima karung sampah logam,” ujar Muhlin.
Ia menambahkan, karung yang digunakan merupakan karung beras berkapasitas 50 kilogram. Banyaknya sampah, terutama berbahan plastik yang mencemari Pantai Tlocor, menurut dia sangat memprihatinkan.
Hal itu menunjukkan masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan, terutama kawasan pantai, dari pencemaran sampah plastik. Hal ini tentu tidak bisa dibiarkan sebab akan mengancam kesehatan masyarakat di sekitarnya.
Sampah plastik yang mencemari kawasan pantai tidak hanya mengotori lingkungan, merusak pemandangan, tetapi juga mengancam keselamatan jiwa manusia. Sampah plastik di pantai berpotensi terbawa ke laut dan dimakan ikan karena plastik sulit diurai. Sementara ikan-ikan di laut merupakan sumber pangan manusia.
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas laut mencapai dua pertiga bagian atau sekitar 70 persen. Pemerintah di bawah Presiden Joko Widodo ingin menjadikan laut sebagai poros maritim dunia karena laut merupakan masa depan bangsa.
Namun, melihat kondisi laut saat ini yang banyak tercemar sampah plastik, masyarakat tentu tidak boleh tinggal diam. BKIPM Surabaya I mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya menjaga laut dari sumber-sumber pencemar.
”Caranya, mengajak masyarakat berhenti membuang sampah di laut, membersihkan kawasan pantai dan pesisir, serta melestarikan lingkungan dengan menanam mangrove,” ucap Muhlin.
Ketua Karang Taruna Kecamatan Jabon Mashudi mengatakan, pihaknya mengapresiasi Gerakan Menghadap ke Laut yang diimplementasikan dengan membersihkan lingkungan Pantai Tlocor. ”Kami, pemuda karang taruna, siap mendukung kegiatan seperti ini,” lanjutnya.