SURABAYA, KOMPAS — Kesadaran berkurban dalam Idul Adha di kalangan warga Jawa Timur diyakini meningkat. Gubernur Jawa Timur Soekarwo meyakini hal itu terkait dengan jumlah hewan untuk kurban tahun ini meningkat 10-13 persen daripada tahun lalu.
Di Masjid Nasional Al-Akbar, Surabaya, Idul Adha tahun ini terkumpul 26 sapi untuk kurban. Jumlah itu naik tiga ekor daripada tahun lalu yang 23 sapi. ”Kenaikan jumlah hewan kurban minimal 10 persen dari tahun sebelumnya,” ujar Soekarwo, Kamis (23/8/2018) di Surabaya.
Peningkatan jumlah hewan kurban di Al-Akbar dari tahun ke tahun bisa dianggap sebagai salah satu indikator bahwa kian banyak orang yang ingin berkurban. Dari sudut pandang lain, kemampuan warga menyerahkan hewan kurban merupakan sinyal positif bahwa terjadi perbaikan ekonomi kehidupan.
Helmy Noor dari Humas Al-Akbar mengatakan, selain 26 sapi, juga ada 61 kambing untuk kurban. Hewan kurban ada yang merupakan sumbangan Presiden Joko Widodo, Soekarwo, Gubernur Jatim terpilih Khofifah Indar Parawansa, dan Forkompimda Jatim. Hewan-hewan itu disembelih pada Kamis ini. ”Pembagian daging kurban untuk warga yang sesuai dengan data keluarga miskin serta yang masuk dalam pengajuan lembaga sosial terverifikasi,” katanya.
Menurut Helmy, tahun ini tidak ada pembagian kupon atau daging kurban di masjid nasional itu. Panitialah yang akan mendatangi warga penerima daging kurban.
Adapun terkait dengan kebutuhan daging sapi dan kambing, Kepala Dinas Peternakan Jatim Wemmi Niamawati mengklaim tercukupi saat Idul Adha, bahkan sampai akhir tahun. Untuk Idul Adha, ada 47.660 sapi dan 129.000 kambing yang disembelih. Untuk stok guna kebutuhan harian masih tersedia 322.850 sapi dan 830.000 kambing sampai akhir tahun.
”Stok kami yakini aman sampai akhir tahun dan semoga tidak terjadi gejolak harga daging,” kata Wemmi.