Mahasiswa UGM Bantu Perbaiki Infrastruktur di Lombok
Oleh
Haris Firdaus
·2 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS – Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, mengirimkan sejumlah mahasiswanya untuk membantu memperbaiki infrastruktur yang rusak karena bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Salah satu infrastruktur yang menjadi prioritas untuk diperbaiki adalah sarana air bersih karena kebutuhan air bersih saat ini sangat mendesak.
Para mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Peduli Bencana itu diterjunkan ke Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, pada Minggu (19/8/2018). Mereka ditempatkan di posko Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Care yang sudah lebih dulu hadir di desa tersebut.
“Dalam kloter pertama ini sudah ada 11 orang yang tiba di Lombok. Tanggal 27 Agustus nanti akan ada 18 mahasiswa lagi yang akan menyusul," ujar dosen pembimbing lapangan tim KKN Peduli Bencana UGM, Ahmad Agus Setiawan, melalui keterangan tertulis, Kamis (23/8/2018).
Ahmad menjelaskan, begitu sampai di Desa Gumantar, para mahasiswa UGM bersama tim relawan dari Kagama telah memetakan kerusakan infrastruktur di desa tersebut. Selain menyebabkan kerusakan bangunan rumah, sekolah, dan kantor pemerintahan desa, bencana gempa bumi juga mengakibatkan kerusakan saluran air di sejumlah titik di Desa Gumantar. Oleh karena itu, dalam beberapa hari ke depan, tim KKN Peduli Bencana UGM akan fokus dalam perbaikan sarana air bersih.
“Kebutuhan utama dari masyarakat yang perlu dipenuhi untuk saat ini adalah air bersih, jadi kami langsung melakukan survei dan akan mulai dari memperbaiki pipa-pipa yang rusak. Untuk saat ini air menjadi prioritas,” kata Ahmad yang merupakan dosen Fakultas Teknik UGM.
Sementara itu, saat berkunjung ke lokasi KKN Peduli Bencana UGM, pada Rabu (22/8/2018), Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Ika Dewi Ana, meminta para mahasiswa UGM untuk menjalin koordinasi yang baik dengan berbagai pihak terkait. Koordinasi itu penting untuk memastikan agar apa yang dikerjakan para mahasiswa itu bisa sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Ini adalah kerja bersama, tidak hanya UGM tapi juga pemerintah daerah serta universitas lain. Dengan potensi sinergi yang luar biasa ini, kita harus selalu berkoordinasi agar apa yang dikerjakan itu satu arah. Mari kita bersama-sama menjadikan wilayah ini semakin maju pasca gempa,” kata Ika.