Bendung Rentang ke Panggung Dunia
Bendung Rentang di Majalengka berubah drastis dari kantong lumpur menjadi arena kano/kayak slalom kelas dunia. Selain memotivasi warga setempat, fasilitas olahraga air itu juga dianggap sangat ideal, bahkan oleh ofisial Asian Games.
Kehadiran Asian Games 2018 mengubah wajah Bendung Rentang, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Kantong lumpur di bendungan disulap menjadi salah satu arena olahraga tingkat Asia. Bendung Rentang pun mendunia.
Sebelum ajang olahraga terbesar se-Asia digelar, Bendung Rentang di Kecamatan Jatitujuh, sekitar 150 kilometer arah tenggara Jakarta, tidak lebih dari sumber air irigasi dan pencegah banjir. Rerumputan dan ilalang mengapit saluran air di bendungan. Sampah plastik hingga batang pohon pisang tersangkut di pintu air.
Saat kemarau, bising suara mesin pompa air yang menyedot air memecah keheningan. Pompa itu mengairi sawah petani. Rentang sama sekali bukan tujuan menarik untuk wisata.
Namun, pemandangan itu berganti seiring pelaksanaan cabang olahraga dayung disiplin kano/kayak slalom dalam Asian Games 2018 di Bendung Rentang. Kantong lumpur Saluran Induk (SI) Cipelang di Rentang dipilih menjadi arena disiplin cabang Olimpiade tersebut.
Saluran untuk menyaring lumpur dibersihkan. Saluran dengan lebar 39 meter itu disekat dengan pelat besi selebar 12 meter untuk arena. Adapun panjang arena mencapai 250 meter.
Di sisi arena, rerumputan menjadi taman berlapis paving block dengan lebar 7 meter. Tempat duduk dibangun di bawah pohon. Jalan menuju arena diperlebar dan beraspal mulus.
Selama pertandingan kano/kayak slalom, Selasa hingga Kamis (21-23/8/2018), kantong lumpur tersebut ramai dikunjungi. Ratusan orang rela mengantre berjam-jam untuk menyaksikan laga sekaligus berswafoto di sekitar arena.
”Bendung Rentang sudah berubah. Tidak kotor lagi. Rasanya bangga sekali di Majalengka ada Asian Games,” ujar Cuswati, guru SDN Jatitujuh 4. Bersama sekitar 80 siswa, ia turut bersorak menyaksikan para pedayung menerjang arus dan menghadapi rintangan gawang di Bendung Rentang.
”Dulu, Rentang hanya menjadi tempat olahraga siswa, seperti lari. Sekarang, kami melihat atlet dayung dari negara-negara di Asia. Siswa termotivasi dengan mereka,” ujarnya. Sebanyak 54 pedayung dari 12 negara beraksi di arena itu.
Tidak hanya atlet dan ofisial, sejumlah kontingen luar negeri juga membawa keluarga hingga jurnalis ke Bendung Rentang. Bahasa Inggris, China, hingga Jepang terdengar di antara percakapan bahasa Sunda dari warga setempat.
Para suporter dari luar negeri itu turut mencicipi masakan dari warung dadakan yang menjamur di luar arena. Seperti globalisasi, olahraga turut mengaburkan batas-batas negara. Begitu pula dikotomi pelosok desa dan kota. ”Masyarakat di sini ramah. Selama di sini, kami aman,” ucap pelatih kepala kano/kayak slalom Jepang, Milan Kuban.
Gagal panen
Lalu, bagaimana Bendung Rentang yang berada di bawah wewenang Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini dipilih? Pelaksana Tugas Kepala Bidang Operasi Sumber Daya Air BBWS Cimanuk-Cisanggarung Dwi Agus Kuncoro mengatakan, Rentang adalah pilihan terakhir dari tiga opsi arena kano/kayak slalom.
Pada survei lokasi 2016, awalnya Waduk Jatiluhur menjadi pilihan arena. ”Namun, di sana banyak keramba dan berbau. Pilihan selanjutnya Waduk Jatigede (Sumedang). Selain belum selesai, saluran di waduk itu sempit,” ujar Agus.
Rentang pun menjadi solusi. Bendungan itu dibangun tahun 1916, pada masa penjajahan, untuk mengairi sekitar 90.000 hektar area pertanian di Majalengka, Cirebon, dan Indramayu. Tahun 1981, dibangun Bendung Rentang baru. Sejak itu, 87.840 hektar sawah terairi oleh bendungan itu. Seluas 36.545 hektar melalui SI Cipelang dan 51.295 hektar lewat SI Sindupraja.
Ketika arena kano/kayak slalom disiapkan pada Mei, pasokan air melalui SI Cipelang ke sawah di bagian barat Indramayu harus digilir. Kondisi lebih buruk karena Asian Games 2018 digelar saat musim kemarau ketika pasokan air kurang.
Hingga akhir Juli, Satuan Pelayanan Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah III Indramayu mencatat 694 hektar sawah puso. Namun, menurut Agus, meski digunakan sebagai arena kano/kayak, pasokan air ke sawah di Indramayu diklaim cukup.
Latihan tim nasional Indonesia di arena pernah dihentikan sepekan untuk keperluan mengairi sawah. ”Syukurlah, ratusan hektar sawah di Indramayu bagian barat terselamatkan hingga panen,” kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Kandanghaur Waryono.
”Kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kementerian Pertanian dan petani karena mendukung ajang ini meski saluran irigasinya terganggu,” ujar Technical Delegate Kano Slalom Asian Games 2018 Sakchai Atibhodi.
Menurut dia, arena yang menelan biaya 200.000 dollar Amerika Serikat itu sangat ideal untuk kano/kayak slalom. ”Ini bahkan lebih baik dari arena sebelumnya di Asian Games Incheon 2014. Di sini, arenanya lebih menantang. Memang ada sedimentasi di beberapa bagian, tetapi tidak mengganggu atlet,” kata Sakchai.
Wakil Ketua Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) Hari Sidharta berharap arena di Bendung Rentang dapat dipertahankan untuk tempat latihan atlet, bahkan menjadi tempat kompetisi kano/kayak slalom internasional.
”Selama ini belum ada arena sebagus ini. Kalau dipertahankan dua sampai tiga tahun, Indonesia pasti berprestasi,” ucap Hari. Dalam Asian Games 2018, tiga dari enam atlet kano/kayak slalom tuan rumah gagal mempersembahkan medali meski sampai ke babak final.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang juga Ketua Umum PB PODSI, Basuki Hadimuljono, dalam sambutannya di buku Team Managers Manual mengatakan, Bendung Rentang merupakan arena kano/kayak slalom sementara untuk Asian Games 2018. Arena permanen selanjutnya akan dibangun.
Potensi Bendung Rentang untuk menjadi arena kano/kayak slalom skala dunia cukup besar. Selain pengalaman Asian Games 2018, daerah itu juga hanya berjarak 5 kilometer dari Bandara Internasional Jabar Kertajati serta Jalan Tol Cipali. Artinya, untuk akses ke lokasi tidak ada masalah. Bukan tidak mungkin dari Rentang lahir pedayung dunia. Namun, terkait pengairan area pertanian memang perlu diperhatikan.