Pengembangan Teluk Nipah Butuh Investasi Rp 1 Triliun
Oleh
Vina Oktavia
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Pengembangan pariwisata di kawasan Teluk Nipah, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, membutuhkan investasi Rp 1 triliun. Studi kelayakan aset milik PT Perkebunan Nusantara VII itu telah selesai dilakukan.
Direktur Utama PTPN VII Muhammad Hanugroho menjelaskan, pihaknya menggandeng PT Pembangunan Perumahan dan PT Patra Jasa untuk membangun resort di lahan seluas 820 hektar milik PTPN VII di Desa Bulok, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan.
”Kawasan ini masuk dalam rancangan kawasan ekonomi khusus dengan konsentrasi wisata. Saya sudah mengkaji dan melihat tampilannya. Indah sekali,” ujar Hanugroho melalui siaran pers yang diterima Kompas, Selasa (28/8/2018), di Bandar Lampung.
Kawasan Teluk Nipah dinilai memiliki potensi wisata yang menjanjikan. Kawasan itu memiliki garis pantai sepanjang 5 kilometer yang tersebar di beberapa lokasi, antara lain di Pantai Sudul, Pantai Marina, dan Teluk Nipah. Pantainya tidak hanya memiliki pasir putih, tetapi juga bebatuan yang indah.
Eksotisme pantai ini juga didukung kontur lahan yang berbukit. Terdapat pula tebing terjal dan dataran yang ditanami tanaman karet. Pengunjung juga dapat melihat langsung laut lepas dan Gunung Anak Krakatau dari atas bukit.
Hanugroho memaparkan, dari hasil kajian, kawasan itu akan dijadikan tempat wisata terpadu dengan fasilitas yang lengkap. Berbagai fasilitas, antara lain resort,geopark beach, jetty boat, dan arena outbound, akan dibangun.
Selain itu, disediakan pula tempat untuk pengembangan seni budaya lokal, teater terbuka, dan observatorium. ”Lahan kami sangat cukup untuk kawasan wisata terpadu ini,” ucapnya.
Untuk membangun semua fasilitas tersebut, lanjutnya, dibutuhkan investasi sebesar Rp 1 triliun. Saat ini, pihaknya masih berkoordinasi dengan direksi dua perusahaan BUMN lainnya.
Pengelolaan aset lahan milik PTPN VII di kawasan Teluk Nipah merupakan upaya pengembangan usaha. Sektor pariwisata dinilai menjadi usaha yang paling menjanjikan di kawasan tersebut. Nantinya, sebagian keuntungan dari usaha pariwisata itu juga akan digunakan untuk memajukan sektor lain yang menjadi bagian dari usaha PTPN VII.