JAYAPURA, KOMPAS - Kabupaten Intan Jaya, Papua, sejak dimekarkan pada 2008 hingga kini belum terhubung dengan infrastruktur jalan. Kondisi tersebut menyebabkan 91.316 warga hanya bergantung pada sarana transportasi udara dengan daya angkut yang terbatas sebagai penghubung antarwilayah.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) Papua Thomas Sondegau di Jayapura, Papua, Selasa (28/8/2018), mengatakan, terdapat sepanjang 200 kilometer jalan yang belum dibuka dari Enarotali, Kabupaten Paniai, ke Sugapa, ibu kota Intan Jaya.
"Intan Jaya masuk dalam wilayah adat Meepago yang terdiri dari lima kabupaten. Empat kabupaten lainnya, yakni Nabire, Paniai, Dogiyai, dan Deiyai, telah terhubung dengan jalan," kata Thomas.
Ia menuturkan, layanan transportasi udara dengan menggunakan pesawat berbadan kecil dari dan ke Sugapa maksimal hanya dapat mengangkut 17 penumpang. Selain itu, faktor cuaca seringkali menjadi kendala dalam penerbangan di Intan Jaya.
"Pesawat berbadan kecil memiliki kapasitas angkut yang terbatas. Akibatnya, harga barang kebutuhan pokok di Intan Jaya sangat tinggi. Harga beras saja mencapai Rp 60.000 per kilogram," ungkap Thomas.
Ia pun berharap pemerintah pusat dapat memperhatikan nasib warga di Intan Jaya. Salah satunya adalah mempercepat pembangunan Jalan Trans-Papua ruas Enarotali-Sugapa. "Kami berharap pemerintah pusat dan provinsi Papua bisa berkolaborasi untuk menuntaskan pembangunan jalan di Intan Jaya," ujar Thomas.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Wilayah Papua Osman Marbun mengatakan, pihaknya masih berupaya membuka keterisolasian di Intan Jaya. "Tahun ini kami menyediakan anggaran sebesar Rp 100 miliar untuk pembukaan jalan sepanjang 21 kilometer. Mudah-mudahan kegiatan ini berjalan lancar," tuturnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua Djuli Mambaya mengaku, pihaknya tak bisa mengeluarkan anggaran yang besar untuk pembangunan jalan di Intan Jaya. "Dua tahun terakhir, anggaran diprioritaskan untuk pembangunan fasilitas Pekan Olahraga Nasional di Papua pada 2020 mendatang," katanya.