3.927 Orang Menari "Gemu Famire" di Lanud Adi Soemarmo
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
KARANGANYAR, KOMPAS – Sebanyak 3.927 anggota TNI, Polri, Dharma Pertiwi, organisasi kepemudaan dan masyarakat, dan pelajar membawakan tarian Gemu Famire di lapangan Dirgantara, Pangkalan TNI Angkatan Udara Adi Soemarmo di Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (4/9/2018).
Mereka menjadi bagian dari 305.000 orang yang menarikan Gemu Famire secara serentak di berbagai daerah dalam rangka memperingati HUT ke-73 TNI.
Komandan Lanud Adi Soemarmo Kol Pnb Indan Gilang B mengatakan, dari rencana semula diikuti 3.500 peserta, ternyata jumlah peserta bertambah menjadi 3.927 orang.
“Kita berpartisipasi dalam kegiatan tari Gemu Famire secara serentak di Indonesia, kita merupakan bagian dari 305.000 anggota satuan-satuan TNI, Polri, ibu-ibu anggota Dharma Pertiwi, ormas dan pelajar yang melaksanakan tari Gemu Famire di seluruh Indonesia,” kata Indan usai pelaksanaan tari Gemu Famire di Lanud Adi Soemarmo.
Tari Gemu Famire yang dibawakan 305.000 orang itu berhasil menyabet rekor dunia dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Indan mengatakan, kegiatan menari massal Gemu Famire ini sebagai simbolisasi kesatuan gerak berbagai elemen TNI, Polri, dan masyarakat untuk menjaga NKRI. Selain itu juga menunjukkan kekayaan budaya daerah yang bisa dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia. “Tarian dan lagu ini berasal dari Maumere, NTT tapi kita semua bisa menikmati,” katanya.
Pangdam IV/Diponegoro Mayor Jenderal Wuryanto dalam sambutan yang dibacakan Indan mengatakan, di wilayah Kodam IV/Diponegoro di Jateng dan DI Yogyakarta tari Gemu Famire dibawakan 24.000 orang. Mereka terdiri dari anggota TNI AD, TNI AL, TNI AU, Polri, PNS TNI, Dharma Pertiwi, FKPPI, PPM serta pelajar Pramuka.
"Kegiatan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan yang diejawantahkan sebagai kemanunggalan TNI dengan rakyat, menggugah semangat perjuangan dalam mengisi pembangunan yang sekaligus untuk mengembangkan dan melestarikan kearifan budaya lokal karena budaya bagi suatu bangsa adalah merupakan suatu identitas, ciri khas dan simbol kebanggaan dan sekaligus karakter suatu bangsa,” katanya