Tiga Pabrik Rokok Pastikan Serap 12.000 Ton Tembakau Rakyat
Oleh
regina rukmorini
·2 menit baca
TEMANGGUNG, KOMPAS — Tiga pabrik rokok memastikan akan membeli dan menyerap lebih dari 12.000 ton tembakau yang diproduksi petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Ketiga pabrik rokok tersebut adalah PT Gudang Garam Tbk yang menargetkan akan membeli sedikitnya 8.500 ton tembakau, PT Djarum Kudus Tbk dengan kuota pembelian 4.000 ton, dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk yang berencana membeli 50 ton tembakau.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung Untung Prabowo mengatakan, kuota pembelian yang disampaikan ketiga pabrik rokok itu merupakan rencana awal pembelian.
”Dalam realisasinya, volume pembelian dari tiap-tiap pabrik biasanya jauh melebihi rencana yang disebutkan sebelumnya,” ujar Untung saat ditemui, Rabu (5/9/2018).
Sejak awal Agustus, musim panen tembakau telah dimulai daerah dataran tinggi seperti Kecamatan Tretep. Setelah itu, sebagian lainnya mulai memetik hasil panen pada minggu ketiga Agustus. Kendati demikian, hingga saat ini, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan belum menerima laporan realisasi luas panen tembakau.
Selanjutnya, panen di banyak daerah akan berlangsung pada September ini hingga Oktober mendatang.
Untung menyebutkan, sebagian daerah yang baru menanam tembakau pada Mei atau Juni, seperti Kecamatan Tembarak, Selopampang, dan Tlogomulyo, diprediksi akan mengalami penurunan produksi tembakau 25-30 persen. Hal ini terjadi karena pada awal musim tanam, tanaman tembakau sudah mengalami kekurangan air dan sebagian di antaranya bahkan mati kekeringan.
Rata-rata produktivitas tanaman tembakau di Kabupaten Temanggung mencapai 7 kuintal tembakau kering per hektar. Namun, dengan kekurangan air yang terjadi pada sebagian tanaman tembakau, rata-rata produktivitas tembakau diperkirakan hanya berkisar 6-6,25 kuintal tembakau kering per hektar.
Saat ini, realisasi luas tanam tembakau di Kabupaten Temanggung mencapai 17.780,35 hektar, bertambah dibandingkan luasan pada 2016 yang mencapai 16.058,8 hektar.
Khusus untuk daerah-daerah yang terlambat tanam, seperti Kecamatan Tembarak, Selopampang, dan Tlogomulyo, luas tanaman tembakau lebih dari 3.000 hektar.
Slamet, petani di Desa Kledung, Kecamatan Kledung, mengatakan, dirinya sudah lima kali memetik hasil panen tembakau. Kendatipun hasil panen kali ini terbilang bagus, dia mengaku kecewa karena hasil panen ini tidak dihargai oleh pabrik.
”Saat ini, tembakau rajangan kualitas C milik saya hanya dihargai Rp 65.000 per kg. Padahal, tahun-tahun sebelumnya, tembakau kualitas C biasanya sudah laku terjual Rp 75.000-Rp 80.000 per kg,” ujarnya.