BANYUWANGI, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus berusaha menekan angka pengangguran dengan rutin menggelar bursa kerja yang kelima kalinya. Sedikitnya 2.381 lowongan pekerjaan dari berbagai bidang ditawarkan.
Sejak digelar 2013, Bursa Kerja Banyuwangi sudah mampu menyerap ribuan tenaga kerja baru. Data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menunjukkan, 3.400 tenaga kerja yang terserap sejak kegiatan ini digelar pada tahun 2013.
Bursa Kerja Banyuwangi dibuka langsung Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di GOR Tawangalun Banyuwangi, Kamis (6/9/2018). Anas mengatakan, bursa kerja ini merupakan cara pemerintah daerah untuk mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan yang membutuhkan tenaga terampil ataupun tenaga ahli.
”Kami berharap cara ini dapat membantu pencari kerja mendapatkan pekerjaan yang diharapkan sehingga angka pengangguran terbuka dapat terus bisa ditekan,” ujarnya.
Selain itu, Anas juga berharap agar perusahaan-perusahaan di Banyuwangi dapat diisi putra-putra terbaik daerah sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.
Selain menggelar bursa kerja, Pemerintah Daerah Banyuwangi juga terus mendorong tumbuhnya wirausaha muda baru. Oleh karena itu, ia berpesan agar guru sekolah menengah ataupun kejuruan terus mendorong para lulusannya untuk mau membuka usaha secara mandiri.
”Jumlah lulusan SMA dan SMK tiap tahun mencapai 30.000 orang, lebih banyak dari jumlah lapangan kerja yang tersedia. Karena itu, berwirausaha menjadi salah satu jalan bagi para lulusan tersebut dan hal ini harus didorong sejak dini oleh para guru di sekolah,” ujar Anas.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Alam Sudrajat menjelaskan, pada bursa kerja kali ini, perusahaan yang membuka lowongan sebanyak 54 perusahaan, terdiri atas berbagai bidang, mulai dari bidang otomotif, perhotelan, pertambangan, perbankan, rumah sakit, retail, hingga leasing. ”Posisi yang dibuka pun beragam, mulai level manajemen hingga operator dan teknisi,” kata Alam.
Data BPS Banyuwangi mencatat, jumlah pengangguran di Banyuwangi mengalami penurunan. Hal itu tampak dari data tahun 2009 hingga tahun 2015. Pada tahun 2009 jumlah pengangguran mencapai 34.460 orang, sementara pada tahun 2015 jumlahnya tersisa 22.787 orang.