TRENGGALEK, KOMPAS - Para pedagang di Pasar Kota Trenggalek berusaha mulai bangkit. Ada yang berjualan di bahu jalan dan trotoar di Jalan Dewi Sartika, persis di depan pasar itu. Ada pula yang berjualan di pasar lain dalam kota tersebut.
”Kami tidak boleh terlalu lama terlarut dalam keprihatinan atas terbakarnya Pasar Pon (Pasar Kota Trenggalek). Kami harus bangkit. Caranya, dengan berjualan sementara di trotoar atau di pasar lain. Pasar darurat masih disiapkan. Setelah bangunan sementara itu jadi, kami akan pindah berjualan di lokasi itu,” tutur Muyasaroh, pedagang makanan ringan tradisional (alen-alen, keripik tempe, rambak, berondong jagung, dan sale pisang) di Trenggalek, Kamis (6/9/2018).
Pasar Pon terbakar pada Sabtu (25/8) dini hari, menghanguskan sekitar 700 kios dan stan. Kasus ini masih diselidiki Tim Puslabfor Polri Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur. Tim penyidik gabungan dari Polres Trenggalek, Polda Jatim, dan Puslabfor telah memeriksa 10 saksi dari kalangan pedagang dan warga yang saat kejadian berada di dekat lokasi. Asal api diduga dari kios kain di tengah pasar.
Kepala Satuan Reskrim Polres Trenggalek Ajun Komisaris Sumi Andana mengatakan, Polri dan pemerintah meyakini tidak terlihat unsur kesengajaan dalam kebakaran Pasar Pon. Kecurigaan ke arah itu bisa dimaklumi mengingat kebakaran terjadi saat program pembangunan kembali akan dilaksanakan. ”Indikasi ke arah sana tidak kami temukan. Kecurigaan bahwa pasar itu dibakar amat lemah,” ujarnya.
Pasar Pon yang dikelilingi Jalan Raya Tulungagung-Trenggalek, Jalan Dewi Sartika, dan Jalan RA Kartini masih dibatasi garis polisi. Meski demikian, beberapa toko yang tidak terbakar sudah beraktivitas. Pasar Pon dibangun pada periode 1970-1975.
Marsandi, penjual topi dan pakaian, juga menegaskan, mereka harus segera bangkit. ”Kami masih punya sedikit simpanan untuk berjualan kembali. Kalau tak segera berjualan, kami tidak bisa menutupi kerugian,” ujarnya.
Pemkab Trenggalek membangun lebih dari 500 los darurat di Terminal MPU, sekitar 50 meter di selatan Pasar Pon. Pasar darurat itu untuk menampung pedagang korban kebakaran agar bangkit dengan tetap berjualan. Pedagang akan berjualan di lokasi darurat sampai Pasar Pon selesai dibangun ulang dengan target Desember 2019.
Jauh sebelum kebakaran, Pasar Pon sebagai ikon Trenggalek ingin direnovasi total. Rencana itu baru diwujudkan 2018 dengan biaya Rp 35 miliar. Untuk pembangunan, para pedagang harus direlokasi. Namun, sebelum relokasi terwujud, Pasar Pon sudah terbakar seluruhnya. (BRO)