MANADO, KOMPAS - Taman Nasional Laut Bunaken, Sulawesi Utara, kembali menjadi primadona pariwisata setelah bersih dari sampah plastik. Pesona perairan dan ruang bawah laut Bunaken kini terjaga berkat aksi kebersihan setiap dua bulan melalui kegiatan lomba. Hal itu membuat kunjungan turis meningkat.
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Jumat (7/9/2018) siang, berkunjung ke Bunaken untuk menyaksikan pengangkatan sampah oleh ratusan penyelam dari berbagai klub menyelam di Manado selama dua jam. Kegiatan bersih-bersih pantai itu juga dilakukan oleh masyarakat setempat.
Turut membersihkan laut dan pantai Bunaken, Kepala Badan Keamanan Laut RI Zona Maritim Tengah Brigadir Jenderal (Pol) Bastomy Sanap yang mengerahkan puluhan personelnya dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut Ronald Sorongan. Jumlah sampah yang diangkat kemarin mencapai 1,5 ton atau berkurang dari bulan Juli lalu yang mencapai sekitar 2,5 ton.
”Sekarang Bunaken sudah bersih. Kami bekerja keras membersihkan sampah setiap saat di Bunaken. Ini obyek wisata kelas dunia yang selalu dicitrakan kotor,” kata Olly.
Pemerintah Provinsi Sulut, bekerja sama dengan pemangku kepentingan bidang pariwisata, merangsang masyarakat mengangkat sampah melalui kegiatan lomba berhadiah uang sekitar Rp 10 juta. Upaya itu efektif membuat Bunaken kembali bersih. Hadiah uang itu digunakan lagi untuk kegiatan kebersihan lingkungan Bunaken.
Kepala Balai Taman Nasional Laut Bunaken Farianna Prabandari mengatakan, kegiatan pariwisata di Bunaken belakangan cukup dinamis dengan kegiatan bersih-bersih laut dan pantai. Menurut dia, jumlah turis asing asal China dan Eropa yang berkunjung ke Bunaken meningkat signifikan.
Agen perjalanan wisata dari MM Travel, Ricky Bong, mengatakan, obyek wisata taman laut Bunaken cukup populer dan banyak diminati turis asal China. Bunaken juga menjadi destinasi favorit pihaknya untuk dijual ke sejumlah kota di China.
Menurut Ricky, pihaknya mengincar sekitar 50 juta warga China yang memiliki hobi menyelam. Selama dua tahun sejak Juli 2016, hampir 200.000 turis asal China datang ke Manado. ”Peluang pariwisata di Sulut ke depan cukup besar,” katanya.