20 Orang Tewas akibat Kecelakaan Bus Pariwisata di Sukabumi
Oleh
Cornelius Helmy/Machradin Wahyudi Ritonga
·2 menit baca
SUKABUMI, KOMPAS — Bus pariwisata yang disewa PT Catur Putra Grup Bogor masuk jurang sedalam 30 meter di tikungan jalan di Desa Ciselang, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sebanyak 20 orang dari 30 penumpang bus meninggal, termasuk pengemudinya.
”Bus naas itu adalah bagian dari rombongan pariwisata dari Bogor menuju salah satu titik wisata arung jeram di Cikidang,” kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Sukabumi, Sabtu (8/9/2018).
Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Sukabumi, tercatat 14 korban tewas di tempat kejadian. Mereka berada di dalam bus bernomor polisi B 7025 SAG. Enam orang lainnya meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Pelabuhan Ratu.
Adapun korban luka-luka tersebar di beberapa tempat di Sukabumi. Selain di Rumah Sakit Pelabuhan Ratu, korban luka dirawat di Puskesmas Cikidang dan Rumah Sakit Mekarwangi Cibadak.
Lokasi kecelakaan itu adalah jalan alternatif Bogor-Sukabumi. Meski penuh kelokan tajam, jalan tersebut sering dilalui pengemudi karena bisa menghemat perjalanan sekitar 30 menit ketimbang jalan utama.
Akan tetapi, jalan itu menyimpan bahaya bagi pengemudi yang tak terbiasa dan kondisi kendaraan tidak layak. Kedua hal tersebut diduga jadi penyebab kecelakaan itu.
Marwan mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali mengingatkan bahaya jalan tersebut. Namun, hal itu kerap dilanggar karena dianggap bisa menghemat perjalanan.
”Untuk kejadian ini, diduga bus melintas dalam kecepatan tinggi. Bus ini bagian dari lima bus dalam rombongan yang sama. Posisinya membuntuti bus di depannya. Mereka hendak pergi ke titik arung jeram di Cikidang,” tuturnya.
Ke depan, Marwan akan mengumpulkan semua operator arung jeram untuk menata mitigasi lalu lintas di sekitar lokasi wisata. Dia akan meminta operator menyediakan mobil khusus dengan pengendara yang sudah berpengalaman untuk menjemput wisatawan di titik aman.
”Maksimal dalam satu mobil 10 orang. Bila terlalu banyak, khawatir akan memicu kecelakaan,” ujarnya.