Festival ”Kemilau Ngambur” Promosikan Wisata Unggulan
Oleh
Vina Oktavia
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, akan menggelar Festival Kemilau Ngambur, 2-4 Oktober 2018. Selain untuk mempromosikan destinasi wisata unggulan, festival itu digelar untuk melestarikan dan mengangkat budaya masyarakat adat Lampung.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat Audi Marfi, Minggu (9/9/2018), mengatakan, sejumlah acara yang digelar antara lain seni pertunjukan yang menampilkan tabuhan rebana yang dikenal dengan istilah ”bedikekh”. Syair yang disenandungkan biasanya bercerita tentang perkembangan Islam di masyarakat Pesisir Barat.
Panitia juga akan menggelar berbagai lomba, antara lain lomba pidato dalam bahasa daerah, musik tradisional dan kreatif, serta lomba panjat kelapa. Untuk memeriahkan acara, ada ada juga kegiatan bersepeda santai sambil menyisir pantai-pantai barat Lampung.
”Minggu ini, kami akan bertemu dengan Kementerian Pariwisata di Jakarta, membahas Festival Kemilau Ngambur. Ini adalah salah satu agenda tahunan daerah untuk mempromosikan pariwisata dan mengangkat budaya lokal,” kata Audi, saat dihubungi, Minggu.
Menurut dia, Ngambur sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten Pesisir Barat memiliki potensi pariwisata yang patut dipromosikan. Daerah itu memiliki pantai-pantai dengan ombak besar dan pasir putih yang menawan. Sejumlah pantai yang masih terjaga di Kecamatan Ngambur juga menjadi kawasan konservasi penyu di Lampung.
Audi menambahkan, kegiatan bersepeda yang baru pertama kali ini untuk memperkenalkan konsep sport tourism pada wisatawan lokal dan mancanegara. Sport tourism menjadi konsep baru yang akan ditawarkan kepada wisatawan, selain wisata alam dan budaya. Dia berharap kegiatan itu mampu mendongkrak kunjungan wisatawan.
Audi menambahkan, Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat terus membenahi fasilitas. Saat ini, telah ada 70 hotel dan homestay dengan kapasitas 1.500 kamar. Selain itu, pemkab juga merenovasi serta menambah toilet dan tempat istirahat di dekat pantai.
Dia mengatakan, dua festival yang telah digelar setiap tahun, yakni Festival Teluk Stabas dan Festival Semarak Pulau Pisang, mampu meningkatkan kunjungan wisatawan. Tahun 2017, ada lebih dari 100.000 kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara. Jumlah itu meningkat pesat dibandingkan kunjungan pada tahun 2016, yakni sekitar 15.600 kunjungan.
Selama ini, keindahan pantai dan ombak besar masih menjadi daya tarik utama wisatawan. Secara keseluruhan, Kabupaten Pesisir Barat memiliki garis pantai sepanjang 210 kilometer. Ada 21 titik yang dapat digunakan untuk berselancar.
Transportasi dan listrik
Dia menambahkan, pengembangan pariwisata di kabupaten itu masih terkendala akses transportasi dan listrik. Hingga saat ini, pesawat perintis yang sebelumnya melayani rute Bandar Lampung-Krui berhenti beroperasi sejak dua tahun terakhir. Padahal, akses penerbangan itu dibutuhkan wisatawan mancanegara.
Jalan lintas barat Sumatera yang merupakan jalur darat menuju Kabupaten Pesisir Barat juga dalam kondisi rusak. Sampai saat ini, jalan lintas barat Sumatera, tepatnya di Desa Mandir Sejati, masih terputus akibat diterjang banjir satu tahun lalu. Kendaraan yang melintas harus melewati akses darurat berupa jalan berpasir di pinggir pantai.
Sementara itu, listrik juga masih menjadi kendala bagi pengembangan pariwisata, khususnya di Pulau Pisang. Selama ini, masyarakat di pulau itu mengandalkan pembangkit listrik tenaga surya dan diesel.
Padahal, Pulau Pisang menyimpan potensi wisata yang besar. Selain pesona pantai yang indah, wisatawan dapat melihat lumba-lumba di perairan sekitar pulau itu.
Selain itu, wisatawan juga dapat memancing ikan blue marlin atau dikenal dengan nama lokal ikan tugkhuk.
Direktur Eksekutif Mitra Bentala Provinsi Lampung Mashabi mengatakan, pengembangan pariwisata perlu memperhatikan dampak lingkungan. Selama ini, yang kerap terjadi, ekosistem bawah laut dan pesisir pantai yang telah ramai dikunjungi wisatawan menjadi rusak. Selain sampah yang berserakan, terumbu karang juga rusak karena terinjak wisatawan.