BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Petugas dari Direktorat Kepolisian Air dan Udara Kepolisian Daerah Lampung menangkap tiga anggota kawanan perompak yang diduga kerap beraksi di perairan timur Lampung. Pada Rabu (12/9/2018), ketiga pelaku itu ditahan dan empat pelaku lainnya masih diburu.
Ketiga tersangka itu adalah MY, SD, dan DD. Tersangka MY merupakan warga Kabupaten Lampung Tengah. Adapun SD dan DD merupakan warga Kabupaten Tulang Bawang. Ketiga pelaku ini ditangkap pada Minggu(9/9/2018) di daerah Rawajitu dan Dente Teladas, Tulang Bawang.
”Setelah mendapat laporan dari para korban perompakan, kami langsung bergerak mencari informasi dan mengejar para pelaku,” kata Kepala Sub-Direktorat Penegakan Hukum Ditpolairud Polda Lampung Ajun Komisaris Besar Doddy F Sanjaya.
Dari tangan ketiga pelaku, petugas menyita barang bukti sebuah kapal kayu berwarna hijau yang diduga dipakai untuk melakukan perompakan. Selain itu, polisi juga menemukan sebilah kapak, satu set kunci, satu unit GPS, serta kartu ATM dan kartu SIM milik salah satu korban perompakan.
Kepada petugas, para pelaku mengaku telah tiga kali melakukan perompakan di perairan timur Lampung. Mereka kerap menyasar nelayan lokal yang mencari ikan atau rajungan di tengah laut. Hingga saat ini, diduga sudah tujuh kapal nelayan yang menjadi korban perompakan. Tak hanya mengambil ikan atau rajungan secara paksa, komplotan perompak juga merampas barang berharga hingga makanan.
Dari pengakuan para korban, komplotan perompak ini kerap menakut-nakuti nelayan dengan senjata api dan senjata tajam. Namun, saat ditangkap, polisi tidak menemukan senjata yang digunakan para tersangka untuk mengancam korban. Diduga, senjata itu dibawa para pelaku yang masih buron.
Komplotan perompak ini beraksi dengan cara berpura-pura ingin membeli ikan dari nelayan. Perompak juga kerap memodifikasi kapal untuk mengelabui nelayan. Mereka biasanya mengecat ulang kapal yang digunakan setiap kali beraksi.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kabupaten Lampung Timur Bayu Witara mengatakan, nelayan merasa lebih tenang setelah aparat Polairud Polda Lampung berhasil meringkus tiga tersangka perompakan. Namun, lanjutnya, diduga masih ada jaringan perompak lain yang berkeliaran. Dia berharap, polisi dapat segera menangkap seluruh pelaku perompakan.
Sebelumnya diberitakan, nelayan di Kabupaten Lampung Timur, Lampung, resah akibat maraknya perompakan di tengah laut dalam empat bulan terakhir. Perompakan marak terjadi di perairan timur Lampung hingga perbatasan Sumatera Selatan. Sejumlah lokasi yang menjadi titik rawan antara lain wilayah laut dekat hutan Taman Nasional Way Kambas di Lampung Timur, Dente Teladas di Tulang Bawang, dan Sungai Sibur di Ogan Komering Ilir, Sumsel (Kompas, 12/9/2018).
Bayu menambahkan, nelayan juga berharap aparat memperketat patroli di lokasi-lokasi rawan. Pasalnya, aksi kejahatan laut itu kerap berulang, terutama saat musim paceklik ikan seperti sekarang ini.