logo Kompas.id
NusantaraBayi dengan Sindrom Cyclopia...
Iklan

Bayi dengan Sindrom Cyclopia Bertahan Tujuh Jam

Oleh
NIKSON SINAGA/AUFRIDA WISMI WARASTRI
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RczwmERG59F--VX2rw9S0u0E2tU=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F09%2FWhatsApp-Image-2018-09-13-at-23.37.19.jpeg
PUTRA SAIMA

Bayi dengan sindrom cyclopia lahir di RSUD Panyabungan, Mandailing Natal, Kamis (13/9/2018). Bayi saat dijenguk Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal Syarifuddin.

PANYABUNGAN, KOMPAS – Bayi dengan sindrom cyclopia yang lahir di di Rumah Sakit Umum Daerah Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, Kamis (13/9/2018) mampu bertahan tujuh jam. Bayi lahir pukul 15.25 dan dinyatakan meninggal pada pukul 22.40.

Bayi lahir dengan satu mata di tengah kening, tidak memiliki hidung dan bernafas dengan mulutnya. Dugaan sementara bayi  mengalami sindrom cyclopia karena terpapar logam berat merkuri dari ayahnya yang merupakan seorang pekerja tambang emas ilegal.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000