Pascagempa, Lombok Tetap Lanjutkan Agenda Festival
Oleh
KHAERUL ANWAR
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat tetap melaksanakan agenda wisata olahraga, festival musik jazz, dan seni budaya. Kegiatan itu dilakukan guna memulihkan dunia pariwisata di Lombok.
Pascagempa beruntun, Lombok kehilangan pengunjung. Fasilitas akomodasi, seperti hotel, pun sebagian rusak. Pemerintah pun membentuk gerakan ”NTB Bangkit”.
Upaya menggeliatkan kembali dunia pariwisata Lombok itu mendapatkan dukungan dari Kementerian Pariwisata. Salah satu dukungannya diwujudkan dalam Sail Moyo-Tambora 2018. ”Kementerian Pariwisata bersama Pemprov NTB menggelar acara penyambutan kapal layar (yachts) dari mancanegara peserta Sail To Indonesia Rally 2018,” kata Indroyono Soesilo, Penasihat Kehormatan Menteri Pariwisata, melalui press release yang diterima Kompas Minggu (16/9/2018).
Penyambutan yachts berlangsung pada 17-18 September di Pantai Medana Bay Marina. Dalam waktu bersamaan, Kementerian Pariwisata juga menggelar International Workshop tentang percepatan investasi di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kuta, dan Lombok Tengah. Dalam acara itu akan hadir Delegasi FAO, Kedubes Qatar, Bank Dunia, Kementerian Pariwisata dan Kemenko Kemaritiman.
”Kami sangat berkepentingan dunia pariwisata Lombok Barat pulih kembali karena sekitar 60 persen potensi sumber pendapatan asli daerah Lombok Barat dari hotel, restoran, dan perdagangan yang berkembang di obyek wisata Senggigi,” ujar Fauzan Khalid, Bupati Lombok Barat, Sabtu (15/9/2018) di Mataram.
Kawasan Senggigi ini merupakan lokomotif perekonomian Lombok Barat dan NTB. Oleh karena itu, aktivitas promosi akan segera dihelat. Misalnya Festival Pesona Senggigi digelar pada 21-22 September 2018, yang semula dihelat pada 10 Oktober. Festival itu antara lain menampilkan atraksi seni dan budaya etnis di NTB.
Mekaki Marathon 2018 yang semula digelar pada 10 Oktober diundur pada 28 Oktober 2018. Event ini melombakan lari 5K dan 10K dengan start-finis Teluk Mekaki dan Bukit Pandang. ”Sejak sponsor dan meluncurkan website Mekaki Maraton Juli lalu, sudah ada 150 peserta,” ujar Saeful Ahkam, Kepala Bagian Humas Lombok Barat. Di obyek wisata Senggigi juga digelar Jazz Festival November 2018.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran NTB, Hadi Faesal berupaya meyakinkan pasar dunia tentang kondisi kepariwisataan NTB, di antaranya pada 5 September mengikuti Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA) Fair 2018. Promosi itu diikuti mengingat wisatawan Malaysia—salah satu terbanyak berwisata ke Lombok, dan Bandara Kuala Lumpur menjadi regional hub ke Indonesia.
”Saya bertemu Timbalan Perdana Menteri (Wakil Perdana Menteri) Malaysia Yang Amat Berhormat (YAB ) Dato’ Seri Wan Azizah Wan Ismail. Beliau memberi dukungan moral dan siap membantu memulihkan kepercayaan wisatawan Malaysia tentang pariwisata NTB,” kata Hadi
Direktur Eksekutif BPPD NTB Fahrurrozi Gafar menyarankan PHRI dan Asita memberikan diskon khusus bagi wisatawan yang membantu penanganan korban gempa. Ide itu muncul dari wisatawan yang pernah ke Lombok. Miriam Tulevsky dari Konsultan Teknik VITO Australia bersedia memfasilitasi pertemuan para tour operatorskilled-unskilled tourists sebagai volunter touring yang di antaranya membantu kebutuhan air masyarakat pascagempa. ”Kini paket Voluntourism diuji coba beberapa travel agent dengan tarif Rp 1,9 juta untuk paket tiga hari dua malam,” kata Fahrurrozi Gafar. (RUL)