Safari Politik, Sandi Menghabiskan Hari Minggu di Medan
Oleh
Nikson Sinaga
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno melakukan safari politik ke Kota Medan, Sumatera Utara, sepanjang hari Minggu (16/9/2018). Sandiaga mengikuti kegiatan jalan sehat bersama para ibu, mengunjungi pasar, dan menjadi pembicara pada diskusi wirausaha.
”Safari kami terus berlanjut. Kami melihat antusiasme dari warga khususnya dari kaum milenial dan emak-emak,” kata Sandi yang merupakan pendamping bakal calon presiden Prabowo Subianto.
Safari Sandi di Medan dimulai dengan jalan sehat bersama kaum ibu di Stadion Teladan, Medan. Peserta tidak hanya mengikuti jalan sehat. Mereka juga antusias bergantian untuk berswafoto dengan Sandi.
Setelah acara jalan sehat tersebut, kegiatan Sandiaga dilanjutkan dengan mengunjungi Pasar Marelan, Medan. Ia berdialog dengan sejumlah pedagang dan pembeli di pasar. ”Pedagang dan pembeli ingin harga bahan pokok stabil agar terjangkau oleh masyarakat,” ujarnya.
Menurut Sandiaga, dirinya menyiapkan konsep pembangunan ekonomi yang berpihak kepada pedagang kecil. Ia mengatakan, Prabowo dan dirinya akan menjadikan ekonomi masyarakat kecil sebagai pilar ekonomi bangsa.
”Saya juga termotivasi pada jiwa entrepreneur generasi milenial dan emak-emak yang tinggi sekali. Mereka ingin membangun pilar perekonomian kita. Ini akan menjawab tantangan bangsa kita saat ini tentang pembukaan lapangan kerja. Bagi kami, prinsipnya adalah buka lapangan kerja, buka lapangan kerja, dan buka lapangan kerja,” tuturnya.
Menurut Sandi, saat ini biaya hidup semakin tinggi dan daya beli masyarakat menurun. Ia menyebutkan akan fokus meningkatkan produksi nasional. Apa yang bisa diproduksi di dalam negeri agar jangan diimpor.
Dalam safari politiknya itu, Sandiaga didampingi Ketua DPD Gerindra Sumut Gus Irawan Pasaribu dan sejumlah politisi Gerindra. Ia juga didampingi Ketua Kamar Dagang dan Industri Sumut Ivan Batubara.
Gus Irawan menuturkan, salah satu hambatan pembangunan di Sumut saat ini adalah krisis energi listrik dan gas. Persoalan krisis energi di Sumut, lanjutnya, harus segera diselesaikan untuk mendorong pertumbuhan industri sehingga lapangan kerja semakin luas.