PLN NTB Gratiskan Biaya Penyambungan Listrik Korban Gempa
Oleh
KHAERUL ANWAR
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS -- PT Perusahaan Listrik Negara Wilayah Nusa Tenggara Barat, memberikan layanan gratis bagi pelanggan korban terdmpak gempa, berupa penyambungan ulang terhadap instalasi listrik sambungan rumah yang rusak akibat gempa beruntun di Lombok. Penyalaan kembali listrik itu guna membantu mempercepat proses pemulihan trauma di masa rehabilitasi dan rekonstruksi saat ini.
“Sambungan gratis itu berlaku untuk pelanggan, baik yang rumahnya rubuh, dan membangun kembali rumahnya yang ingin menyambungkan kembali listriknya, sesuai dengan daya awal. Jadi bila daya awal 900 VA, kami sambung kembali sebesar daya itu, ” Kata Rofia Firtri PLH Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Wilayah NTB, kepada Kompas, Rabu (19/9/2018) di Mataram.
Sejak gempa Minggu 29 Juli lalu, memberikan dampak materi dan nonmateri bagi masyarakat, termasuk merusak sistem kelistrikan di Pulau Lombok dan Sumbawa. Hasil pantauan PLN antara lain sekitar 56.000 pelanggan PLN yang terkena dampak gempa. Ratusan asset mengalami kerusakan, terutama jaringan Distribusi Tegangan Menengah, Tegangan rendah serta Saluran Rumah/SR dan Alat Pengukur dan Pembatas (SR APP). Ribuan pelanggan PLN mengalami pemadaman listrik selama beberapa hari.
Sebagian besar kondisi kwh meter di rumah warga hancur tertimpa bangunan, kendati ada instalasi yang terpasang di bangunan dan tidak bisa berfungsi. Rumah–rumah terdampak gempa itu kemudian didata, kabel SR diamankan agar aman dari kondisi bertegangan, selain pendataan Alat Pembatas dan Pengukur (APP) untuk memastikan kondisi fisik kwh meter dan Mini Circuit Breaker.
Berdasarkan data itu PLN melakukan upaya perbaikan jaringan di lokasi terdampak. “Kami sadar kebutuhan akan kelistrikan sangat penting bagi warga. Untuk upaya perbaikan seluruh jaringan langsung kami lakukan pasca gempa terjadi. Jika warga selesai membangun rumah baru dan ingin listriknya tersambung kembali, PLN membebaskan alias gratis Biaya Penyambungannya,” ujar Direktur Bisnis Regional Jawa Timur Bali dan Nusa Tenggara Djoko R Abumanan.
Menurut Rofia Firtri, dari 56.000 pelanggan yang terdampak gempa, sebanyak 9.000 ribu pelanggan yang instalasi kelistrikan normal, dan menikmati aliran listrik kembali. Sisanya, 47.000 pelanggan penyalaan listriknya belum berjalan, karena rumahnya masih dalam perbaikan. “PLN siap menyambung kembali apabila ada permohonan dari warga,” kata Rofia Firtri.
Bagi masyarakat yang telah di data dan dinyalakan kembali oleh petugas PLN, ucap Djoko R Abumanan, dapat melaporkan langsung ke kantor PLN apabila sudah siap bangunan rumah dan instalasi listriknya untuk disambung dan dinyalakan kembali. Masyarakat juga diimbau agar waspada dan melaporkan ke Kantor PLN terdekat bila ada oknum yang mengatasnamakan PLN menawarkan dan meminta biaya penyambungan listrik.
“PLN tidak pernah meminta biaya untuk pemasangan dan penyambungan kembali terhadap pelanggan yang terdampak gempa,” ungkapnya.
Dengan program pemasangan dan penyalaan kembali, PLN berharap dapat mempercepat dan membantu korban untuk memperoleh akses listrik ke rumah. Karena akses listrik yang mudah didapat, akan membantu proses pemulihan di masyarakat, sebab listrik menjadi kebutuhan primer semua orang, terutama bagi korban gempa di masa transisi ini, tutur Rofia Firtri.