SEMARANG, KOMPAS — Sadar akan pentingnya keselamatan berkendara sepeda motor, Kelurahan Pandean Lamper, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah, menerapkan sosialisasi keamanan berlalu lintas sejak dini. Tingkat kecelakaan pun diharapkan terus menurun.
Parenting Keselamatan Jalan Kampung Safety Riding dilaksanakan di kantor Kelurahan Pandean Lamper, Rabu (19/9/2018). Puluhan siswa PAUD Mawar diarahkan untuk memakai helm, memakai rompi, dan mengendarai otoped dengan hati-hati serta memperhatikan rambu-rambu lalu lintas.
Kegiatan rutin tersebut dilaksanakan di Taman Lalu Lintas Kampung Safety Riding. Sejak 2015, Astra Motor melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) mendukung Kelurahan Pandean Lamper menjadi Kampung Safety Riding guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan keamanan berlalu lintas.
Sejumlah rambu lalu lintas menghiasi sudut wilayah kelurahan tersebut. Di antaranya tanda peringatan untuk mengurangi kecepatan, keharusan memiliki surat izin mengemudi (SIM), dan kelengkapan dalam berkendara sepeda motor, salah satunya helm.
Lurah Pandean Lamper Wiwara Mardikanti mengatakan, saat ini ada 45 titik yang dipasang rambu-rambu peringatan untuk berkendaraan secara aman. ”Beberapa tahun ke depan, kami akan menambah hingga 105 titik atau sesuai dengan jumlah RT di Pandean Lamper,” ujar Wiwara.
Kendati demikian, yang utama adalah bagaimana menanamkan kedisiplinan berlalu lintas kepada anak sejak usia dini. Dengan begitu, seiring pertumbuhan anak, diharapkan adanya kesadaran untuk menaati peraturan demi mengurangi potensi terjadinya kecelakaan.
Safety Riding Officer Astra Motor Semarang Suko Edi mengatakan, Kampung Safety Riding diawali gagasan Lukman Muhajir, Ketua RW 010 Pandean Lamper. ”Pada 2015, Astra Motor masuk untuk mendukung kampanye keselamatan. Kemudian, kami tanamkan kepada anak-anak,” ujarnya.
General Manager Head of Corporate Communication Division Corporate Communications, Social Responsibility, and Security Boy Kelana Soebroto mengatakan, Kampung Safety merupakan salah satu Kampung Berseri Astra (KBA), yang merupakan program pemberdayaan masyarakat.
Tujuan program tersebut antara lain untuk menyejahterakan dan memandirikan masyarakat dengan mengacu pada empat pilar. ”Kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan. Kami mengembangkan 76 kampung di 34 provinsi di Indonesia,” ucap Boy.
Boy menambahkan, Astra juga mendorong warga KBA agar berdaya dan mandiri sehingga ada perputaran ekonomi di daerah tersebut. Pembinaan pun dilakukan kepada sejumlah usaha mikro kecil menengah (UMKM), termasuk di Pandean Lamper. Salah satunya, Bandel Sulistyo (46), yang memiliki usaha tahu bakso.