MALANG, KOMPAS — Bazar buku akbar Big Bad Wolf kembali hadir di Surabaya, Jawa Timur, untuk ketiga kali yang berlangsung selama 12 hari, mulai 27 September sampai 8 Oktober 2018. Penyelenggara memastikan ada 3 juta buku yang dipamerkan pada acara kali ini.
Uli Silalahi, Presiden Direktur PT Jaya Ritel selaku pengelola pameran, dalam jumpa pers di Pendopo Kabupaten Malang, Kamis (20/9/2018), mengatakan, pameran di Surabaya kali ini bersamaan dengan rangkaian HUT ke-73 Jawa Timur.
”Kami kembali hadir di Surabaya sebagai apresiasi atas respons penyelenggaraan sebelumnya,” ujarnya.
Menurut Uli, pihaknya memiliki misi mempersiapkan generasi muda, khususnya di Jawa Timur, untuk giat membaca. Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, tetapi faktanya, di bidang literasi, Indonesia masih harus berjuang meningkatkan minat baca.
Minat baca di Indonesia masih cukup kecil, padahal dalam bidang infrastruktur, Indonesia memiliki gedung perpustakaan tertinggi di dunia. ”Dari 1.000 orang, baru 1 orang di Indonesia yang rajin membaca,” katanya.
Uli menyebutkan, pada bazar di JX International Surabaya ini, pihaknya menyediakan buku lebih banyak dari tahun lalu yang berjumlah 2,5 juta buku dan 1,5 juta buku pada 2016. Jika tahun 2016 jumlah pengunjung 320.000 dan tahun 2017 jumlahnya 350.000, pada 2018 jumlah pengunjung ditargetkan mencapai 400.000 orang.
Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, tetapi di bidang literasi, Indonesia masih harus berjuang meningkatkan minat baca.
Pada pameran kali ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Big Bad Wolf menyumbangkan 500 buku kepada perpustakaan di Kabupaten Malang yang berhasil mendapatkan penghargaan lomba tingkat nasional. Kegiatan donasi buku ini menjadi bagian gerakan giat membaca yang digalakkan Big Bad Wolf.
Sementara itu, Senior Vice President Bank Mandiri Regional 8 Jawa 3 Susatyo Anto Budiono berharap pameran buku ini bisa terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya. Dengan demikian, bisa berkontribusi meningkatkan minat baca dan belajar.
”Banyak buku bagus dan murah. Kalau sudah cinta buku, maka pintar tinggal menunggu waktu,” ucapnya.
Bank Mandiri mempermudah akses untuk mendapatkan buku berkualitas dengan harga terjangkau, mulai dari diskon hingga voucer.
Adapun Wakil Bupati Malang M Sanusi mengatakan, Pemerintah Kabupaten Malang telah berusaha meningkatkan minat baca masyarakat yang pudar akibat terpaan teknologi komunikasi. Salah satunya melalui Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca.